Peta geologi dengan macam-macam skala yang telah dipergunakan secara luas oleh berbagai kalangan, dibuar melalui proses yang panjang, mulai dari persiapan, perekaman data lapangan, analisis laboratorium, penyusunan pera dan narasi, penelaahan, penyunringan, kartografi dan pisahwarna, dan terakhir penerbitan. Perekaman data lapangan adalah bagian dari proses panjang yang harus dilakukan dengan tenaga yang sehar dan kuat, serta pikiran yang jernih unruk bisa merekam data lapangan yang lengkap. Kegiatan ini menghadapi risiko yang besar, karena harus menyusuri sungai-sungai, mendaki pegunungan yang tinggi, menuruni lereng yang terjal, mengarungi lautan yang luas, serta menghadapi hewan buas di hutan-hutan dan suku pedalaman yang hidup di daerah terpencil. Para geologiwanti selama melakukan linrasan-linrasan geologi di lapangan, selain data geologi yang dihimpun, juga memiliki banyak pengalaman, baik yang menyenangkan maupun yang menyedihkan, suka dan duka.

Sukaria dan gembira diperoleh manakala mendaparkan ikan segar di sungai, daging kijang hasil buruan, umbi-umbian ataupun buah pisang setelah beberapa hari bekal ba• han makanan semakin menipis. Kegembiraan juga dapat diperoleh ketika menemukan rotan atau akar yang mengandung air segar setelah sehari suntuk kehabisan persediaan air minum. Perasaan sedih dan kesal timbul ketika menghadapi sulitnya menembus hutan belantara, mendaki dan menuruni jeram, melintasi sungai yang dalam dan deras, menghadapi binatang buas, dan lain-lain. Pengalaman yang seperti itulah yang disajikan dalam tulisan ini oleh para pemeta geologi, yang telah menggunakan kaki, tangan, dan pikirannya untuk merekam dan menghimpun data geologi dari berbagai pelosok daratan NKRI.

Dengan teknologi penginderaan jauh yang semakin canggih, ada sebagian orang yang menyangka bahwa segala sesuatu yang ada di perut bumi dapat diketahui. Pendapat iru keliru, karena data yang diperoleh melalui pencitraan, apakah itu dari potret, radar atau dari geofisika hanya merupakan berbagai macam bentuk gejala geologi yang bisa dipakai sebagai piranti dalam penafsiran. Unruk memperoleh kebenaran tentang apa sebenarnya benruk-benruk geologi iru masih diperlukan data lapangan yang berupa percontoh batuan, mineral, fosil, tekstur, struktur, dan gejala geologi lainnya. Bahkan unruk mengetahui data dari bawah permukaan diperlukan pemboran eksplorasi. Oleh karena itu, sejak dahulu kala sampai kapan pun, yang namanya pemetaan geologi itu ridak akan pernah lepas dari kegiatan perekaman data lapangan, yang berarri seorang geologis harus 'mewawancarai' secara langsung objek individu singkapan batuan yang ingin ia ketahui keberadaan, fisik, dan sejarah perjalanannya, seperti halnya seorang wartawan rnewawancarai seseorang mengenai biografinya.

Tidak tersedia versi lain

Tidak Ada Data