Perkembangan teknologi inderaan jauh dan pemanfaatannya untuk geologi di Indonesia
Penggunaan pesawat terbang yang menggantikan balon udara dalam pemotretan per mukaan bumi dari udara masih dirasakan kurang optimal. Oleh karena itu, seiring dengan perkembangan zaman, pemotretan dilakukan dari ruang angkasa dengan menggunakan pesawat ruang angkasa dan satelit. Teknologi inderaan jauh ini semakin berkembang setelah teknologi sensor menggunakan optik dan komputer ditemukan.Berbagai keuntungan dapat diperoleh dengan menggunakan teknologi inderaan jauh, antara lain dapar dipelajarinya kenampakan spasial yang saling berkaitan, dapat digunakannya data secara bersama oleh berbagai disiplin ilmu, serta tentu saja dapat dihemamya wakru, biaya, dan tenaga. Dengan demikian, data yang telah diinterprerasi mudah dimanfaatkan oleh para pengambil keputusan di bidang meliputi geologi, pertanian, kehutanan, rneteorologi, atau perikanan. Badan Geologi melalui Pusat Survei Geologi menggunakan data inderaan jauh sejak tahun 1960-an untuk pemetaan geologi. Sejak tahun 2010 Badan Geologi melakukan pemetaan geologi berbasis inderaan jauh yang dikombinasikan dengan penelitian sebelumnya dan dibuat dalam format digital. Pembuatan 3.850 lembar peta geologi digital skala 1 : 50.000 hasil analisis data penginderaan jauh ditargetkan selesai pada tahun 2014.
Ketersediaan
#
Pusat Sumber Daya Mineral, Batubara dan Panas Bumi - Jln. Soekarno Hatta No. 444, Bandung, Jawa Barat
PMB 621.367 8 RTO p
PMB 621.367 8 RTO p
Tersedia
#
Pusat Sumber Daya Mineral, Batubara dan Panas Bumi - Jln. Soekarno Hatta No. 444, Bandung, Jawa Barat
PMB 621.367 8 RTO p
PMB 621.367 8
Tersedia
#
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi - Jln. Diponegoro No. 57, Bandung, Jawa Barat
PVG 550 Sid p
PVG 550 Sid p - 1
Tersedia
#
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi - Jln. Cendana No. 15, Yogyakarta, DI Yogyakarta
BPT 621.36 SID p C1