Gejala geologi dan manusia primitif Ilmu geologi, seperti djuga ilrnu biologi, meteorologi, elan astronomi merupakan bagian dari pengetahuan alam, ialah pengetahuan dalam mempeladjari segala sesuatu tentang benda2 jang terdapat dalam alnrnraja, Sntu-nja djalan untuk mengetnhui tei1tang benda2 itu ialah dengan pertolongan pantjaindera kita. Dengan djalan lain, hal ini tidak mungkin, sehingga apa jang kita ketahui tentang sesuatu benda, sebenarnja adalah kesan • jang didapat oleh pantjaindera kita. Masalah atau pertaniaan apakah sebenarnja benda itu, apakah ia sama dengan apa jang kita lihat, atuu apakah ia djuga berada dlluar pengamatan kita, 'bukan termasuk lapangan ilrnu pengetahuan alam, akan tetapi lapangan filsafat. Sedari .dahulu lautan makrokosmos dengan gejalanja jang aneh itu, adalah tempat dimana ah!F filsafat sering melaiarkan bahtera pikiran mereka. Filsafat elan pengetahuan nlam mulai berkembang, pada waktu manusia itu pertama-tarna memisahkan diri dari nenekmojangnja jang masih liar, elan mulai mengumpulkan sifat2 serta perasaan jang haru.

Jang sangat penting dari sifat ini ialah sifat ingin tahu dari rohani manusia, darimana lambat-laun filsafat itu berkembang, Sifat ke~ jang mulai dirnilikinja pula darirnana ilmu pengetahuan itu berasa adalah sifat ingin tahu praktis. Dengan segera manusia primitif tadi mengetahui bahwa hidupnja dalam dunia ini sewaktu-waktu diantjam oleh bentjana2 alam, sepertl gempabumi, ledakan gunungapi, topan dsb.nja, dan untuk meringankan akibat'' dari proses" alam ini, .ia harus mentjoba mengisi kekurangan" pengertiennja terhadap alam. Bentjana" diatas menimbulkan ketakutan kepada manusia, dan reaksinja jang pertama-tama ialah mem• projeksikan motif serta sifat2 manusia itu kedalarn benda2. tak hidup. Itulah sebabnja mengapa dunia manusia primitif itu penuh dengan setan2, djin2 dan lain2 maehluk gaib

Tidak tersedia versi lain

Tidak Ada Data