Secara umum geologi dael'1Jh penyelidikan didominasi oleh batuan ltfllkanik berupa saluan lava andesit dan lufa, serta lava andesit muda. Sementara batuan pembawa mineralisasi teljadi pada batuan lava andesit yang tleJah mengalami ubehsn argjlik hingga argilik lanjut clan dikontrol oleh struktur yang kuat berarah relatif utara - selatan. lndikasi mineralisasi selain adanya ubahan argilik hingga argilik Janjut *'fikasi dan propilit,juga ditemukannya sebaran kuarsa (vuggydan massive). Kehadiranmineral halloysite,jarosite, dan kaolin,1dari hasil analisis XRD dan PIMA menunjukkan kisaran pembentukan mineral temperatur rendah. Sedangkan kehadiran mineral phirophylJira, dan iflit menunjukkan kisaran pembentukan mineral temperatur tingg;, Berdasarkan pH nya, mineral ubahan IOel'Junjukkankeasaman yang tfnggi sepe,ti alunit, ha!Ioysite, jarosite, kaolinite. 2:lcite, dan phirophyllite. (Hedenquist, 1996). Adapun hasil analisis mineragrafi. .emeral logamyang teridentHik.asai dalahpirlt, hematit, kalkopirit, enargit, tenanffl, galena, kovelit,malakit, tetrahedrlt, dan hydrous Iron oxide. Berdasarkan karakratislik dart mineral ubahan, yang banyak cenghasilkan mineral ubahan dengan keasaman yang tinggi terutama f!lunite, dic:lrite, phirophyflite, dan ditemukannya silika gerowong (vuggy quartz), semi tipe t::i7erafisasinya dimana mineral fogam yang tementuk di daerah penyelidlkan f:JenJpa enargit, tenentn; tetrahedrit, den, kovelit maka model endapan di daerah J)fflyelidikan adalah epithermal high sulftdation. Namun adanya kelompok anomaly Hg di daerah Bulu Lawekang mengindikasiksn bahwa juga terdapat a:iodel endapanepithe,mal low suffidalion. Mineral bijih tetutems Iogam dasar (Cu) tetbentuk, umumnya berupa .sebaran pada ubahan argilik.

Tidak tersedia versi lain

Tidak Ada Data