Gas metana batubara (GMB) atau CBM (coalbed methane) merupakan energi non-konvensional sebagai energi masa depan. Potensi GMB didukung oleh sumber daya dan cadangan batubara Indonesia yang cukup besar. Selain itu potensi tambang dalam atau tambang batubara bawah permukaan Indonesia belum terinventarisir dengan baik. Kegiatan pengeboran dalam dan pengukuran gas pada lapisan batubara merupakan upaya menghimpun data awal potensi CBM dan batubara bawah permukaan pada kedalaman lebih dari 100 meter.

Lokasi kegiatan berada di daerah Kecamatari Plakat Tinggi, Kabupaten Musi Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan. Secara geografis terletak antara koordinat 103°30'00" - 103°43'00" BT dan 2°49'00" - 3°02'00" LS. Secara geologi regional daerah ini termasuk dalam Cekungan Sumatera Selatan. Pengeboran dilakukan sebanyak dua titik bor dengan notasi MJ01 total kedalaman 420 meter, dan MJ02 total kedalaman 485 meter.

Formasi Muaraenim berumur Miosen menjadi formasi pembawa batubara di daerah penyelidikan. Kedua titik bor mendapatkan lapisan batubara dari anggota M4 yaitu Lapisan Benakat dan Lapisan K~on, anggota M3 yaitu Lapisan Benuang dan Lapisan Burung, dan anggota M~ yaitu Lapisan Mangus dan Lapisan Suban. Tebal lapisan batubara antara 0,36 - 14,35 meter. Jurus lapisan batubara disekitar lokasi bor mempunyai arah baratlaut - tenggara dengan kemiringan ke arah timurlaut antara 7 -13°.

Nilai kalori batubara daerah penyelidikan antara 4.711 - 5.938 kal/gr (adb), dan nilai reflektansi vitrinit antara 0,24 - 0,36%, dengan peringkat batubara lignit hingga subbituminus. Kandungan gas daerah penyelidikan antara
12 - 1156,96 ml atau 0,23 - 33,33 scf/ton. Komposisi gas metana rata-rata antara 1,90 - 85,78%.

Tidak tersedia versi lain

Tidak Ada Data