Panas bumi merupakansumber energi yang ramah lingkungan dan berpotensi besar untuk dikembangkan dalam rangka mewujudkan kesejahteraan rakyat terutama di sebagian kawasan Indonesia Bagian Timur yang hanya memiliki sumber daya panas bumi dan yang selama ini hanya mengandalkan pemanfaatan energi fosil seperti bahan bakar minyak. Mengingat semakin meningkatnya kebutuhan energi pada daerah - daerah terpencil maka pemerintah menganggap perlu untuk melakukan pendataan dalam bentuk inventarisasi sebaran manifestasi panas bumi di seluruh In,donesia. Krisis energi merupakan salah satu masalah yang dihadapi negera-negara di seluruh dunia saat ini, mereka berlomba untuk mencari sumber energi selain energi fosil yang dinyatakan lebih ramah lingkungan dan dapat mencukupi kebutuhan energinya. Ada beberapa energi altematif yang ramah lingkungan dengan jumlah yang sangat melimpah, seperti energi matahari (solar energy), tenaga angin, tenaga air dan panas bumi. Energi panas bumi bersifat ramah lingkungan bila dibandingkan dengan jenis energi lainnya terutama bahan bakar fosil (fossil fuel). Emisi gas C02 yang dihasilkan dari energi panas bumi jauh lebih kecil, sehingga bila dikembangkan akan mengurangi bahaya efek rumah kaca. Pembangkit listrik dengan menggunakan batubara, merupakan penyumbang emisi gas C02 terbesar yaitu antara 850 - 1300 g/kWh disusul pembangkit listrik menggunakan bahan bakar gas yang yang menghasilkan emisi C02 antara 450 -1250 g/kWh. Emisi pembangkit listrik panas bumi berkisar antara 10 - 400 g/kWh, jauh lebih rendah dibandingkan dengan penggunaan energi fossil (gas dan batubara). Data tersebut menunjukkan bahwa dengan menggunakan energi panas bumi maka reduk si gas C02 bisa mencapai 800 g/kWh, jumlah ini sangat signifikan, dan yang terpenting adalah emisi C02 dari pembangkit panas bumi bukan basil pembakaran atau dengan kata lain pembangkitnya sendiri tidak menghasilkan emisi C02, karena gas C02 yang dikeluarkan berasal dari reservoir fluida yang ada di dalam tanah dan terbentuk secara alami sebagai noncondensable gas (NCG). Dengan perbedaan emisi gas CO2 ini diharapkan adanya dukungan dari berbagai pihak untuk lebih memaksimalkan penggunaan energi panas bumi yang tergolong lebih ramah lingkungan. Untuk Indonesia yang mempunyai potensi energi panas bumi yang sangat besar, kondisi ini merupakan peluang yang sangat baik, disatu sisi kita bisa mengatasi pemenuhan kebutuhan energi listrik nasional sedangkan di sisi lainnya kita sekaligus ikut serta dalam mengurangi jumlah emisi gas. C02• Grafik di bawah ini menggambarkan perbandingan jumlah emisi gas C02 dari pembangkit listrik panas bumi dengan pembangkit listrik lainnya.

Tidak tersedia versi lain

Tidak Ada Data