Pengambilan sampel dan analisis memberikan data untuk semua interpretasi panas. bumi dan oleh karena itu sangatlah penting bahwa tugas-tugas ini dilakukan oleh personel yang terlatih dengan pemahaman akan kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi. Jenis kontainer yang berbeda (gelas atau plastik, kaca coklat atau kaca transparan) dan perlakuan awal yang berbeda (penyaringan, pembekuan, penambahan bahan kimia) diperlukan untuk sejumlah parameter yang akan ditetapkan. Beberapa parameter memerlukan analisis segera setelah pengambilan sampel, baik secara in-situ atau di laboratorium yang dekat dengan lokasi pengambilan sampel, yang mungkin merupakan laboratorium lapangan. Teknik analisis yang paling umum digunakan adalah titrimetri, spektrofotometri sinar UV-Vis, spektrometri serapan atom (AAS), khromatografi ion (IC), khromatografi gas-padatan dan elektrometri (GSC). Di tahun-tahun terakhir inductively coupled plasma (ICP) mulai banyak digunakan bersamaan dengan spektrometri emisi atom (ICP/AES) dan spektrometri massa (ICP/MS) tetapi teknik ini membutuhkan peralatan yang mahal dan instrumen ini cenderung dimiliki oleh laboratorium besar dengan basis komersial dan sangat umum bahwa sampel-sampel akan dikirim ke laboratorium-laboratorium seperti itu untuk dianalisis, terutama untuk parameter kation utama dan unsur-unsur jejak. lsotop stabil dianalisis dengan spektrometri massa (MS) dan isotop radioaktif dengan radiometri. Teknik-teknik ini tidak tersedia di semua laboratorium dan sering kali dilakukan pada basis komersial. Dari hasil uji banding teknik analisis antar laboratorium yang dilakukan oleh International Atomic Energy Agency di tahun 2002 yarig diikuti oleh 31 laboratorium yang mengerjakan sampel panas bumi, terlihat jelas bahwa AAS adalah teknik analisis yang paling banyak digunakan untuk analisis -kation tetapi titrimetri dan spektrofotometri sinar UV-Vis merupakan teknik yang paling banyak digunakan untuk analisis anion.

Tidak tersedia versi lain

Tidak Ada Data