Daerah penelitian secara geogra'fis terfetak pada koordinat 1 °00' LU - 1°20' LS dan 104°00' BT - 104°30' BL secara administrasi termasuk ke da/.am wilayah Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau, sebagian besar merupakan wilayah bekas penambangan bauksit PT. Aneka Tambang. Kegiatari penambangan bauksit saat ini yaitu menambang bijih bauksit sisa penambangan PT. Aneka Tambang di lahan reklamasi dan di daerah sepadan sungai serta di beberapa daerah yang dianggap tidak prospek pada saat PT. Aneka Tambang ber.optNasi. Kegiatan penelitian ini • merupakan kegiatan untuk mengetahui dan menginventarisasi mineral ikutan dan Logam Tanah Jarang (UTJ) yang terdapat di wilayah bekas penambangan bauksit di P. Bintan dalam rangka memberikan nilai tambah pada kegiatan penambangan bauksit. Secara umum kadar LTJ pada bijih bauksit tidak menunjukan peninggian apatnta dibarrdmgkan derrgan kadar rata-rata LTJ pada kenrk burnt. Hanya kadar unsur Gd meningkat 2 kali yaitu sebesar 7, 53 ppm dan unsur Pr meningkat 3 kali yaitu sebesar 20,94 ppm dari rata-rata kerak bumi. Dari hasil analisis tersebut juga terfihat tidak ada perbedaan yang cukup menyolok di ketiga horizon bijih bauksit di daerah penelitian tetapi hasil analisis tailing berupa /umpur sisa pencucian bauksit menunjukan adanya peningkatan kadar unsur Ce (57, 88 ppm), Dy (1 ppm), Sm (4, 13 ppm) sebesar 2 kali terhadap kadar rata-rata pada batuan, tetapi masih dibawah kadar rata-rata LTJ pada kerak bumi. Hasil analisis unsur radioaktif pada batuan dan tailing menunjukan kadar unsur U berkisar antara 19,55- 227,45 ppm dan unsur Th berkisar antara 55,00 - 171,25 ppm. Apabila dibandingkan kadar U dan Th di daerah penelitian te.rhaaap k.aclar rata-rata .kerak bumi tel:lihat ada peninggian, tetapi .kadar te.rsebut masih kurang prospek, mengingat kadar minimum U yang ekonomis pada saat ini sebesar 570 ppm U308 (kadar ekonomis pada cadangan uranium terbesar di Olympic Dam, Australia).

Tidak tersedia versi lain

Tidak Ada Data