Geologi dan geokimia daerah panas bumi Gunung Pancar, Kabupaten Bogor, Jawa Barat
Secara administratif daerah panas bumi Gunung
Pancar termasuk dalam Desa Karang Tengah,
Kecamatan Citeureup dan Cipayang, Kabupaten Bogor, secara geografis daerah ini terletak pada posisi 106° 52' 26' - 106° 57' 40' Bujur Timur dan 6° 35' 5" - 06° 40' 10" Lintang Selatan,
Urutan satuan batuan dari yang paling tua sampai yang termuda adalah sebagai berikut:
1. Satuan Batuan Sedimen Miosen, yang merupakan batuan tertua berupa lempung pasiran.
2. Satuan Batuan terobosan G. Pancar
3. Satuan lava G. Beser.
4. Satuan Lava G. Kencana - Paseban,
berupa lava andesit piroksen.
5. Satuan lava G. Kencana, berupa lava
andesit piroksen.
6. Satuan Piroklastik G. Pangrango
7. Satuan Endapan lahar.
Struktur geologi yang berkembang di daerah ini terdiri dari kekar pada tubuh batuan intrusi G. Pancar dan sesar G. Pancar berarah utara timurlaut-selatan baratdaya (NNE-SSW). Zona Bogor dicirikan oleh struktur "antiklinorium" bersumbu timur - barat dan sesar berarah utara - selatan. Perlipatan diperlihatkan oleh batuan sedimen terutama batu lempung dan batupasir den§an arah umum N 1 o0 E/15° dan N 340 - 360 E/10 -15°. Sesar diperlihatkan oleh pola-pola kelurusan mengarah utara - selatan, berupa sesar geser dan dicirikan oleh "vulcanick neck", Secara garis besar, tipe air panas di daerah G. Pancar adalah air sulfat-bikarbonat (Sulfat-bicarbonate water) dicirikan oleh kadar sulfat dan bikarbonat yang relatif besar. Suhu bawah permukaan (geotermometer) daerah G. Pancar dengan menggunakan metoda Si02 (adiabatik) antara 85-96°C. Dengan menggunakan metoda NAIK (Gigenbach) didapatkan antara 196-291°C dan metoda NAIK (Fournier) antara 177-280°C. Jumlah panas yang hilang di permukaan sekitar 1,34 kwh. Potensi didapatkan nilai sumber daya spekulatif sebesar 50 MWe
Ketersediaan
#
Pusat Sumber Daya Mineral, Batubara dan Panas Bumi - Jln. Soekarno Hatta No. 444, Bandung, Jawa Barat
PMB 207/2004 FUNGSIONAL