Batubara Indonesia jembatan emas menuju era energi non konvensial
Energi menjadi fokus perhatian dunia karena peranannya yang strategis, dan pengaruhnya yang besar terhadap kegiatan ekonomi serta kehidupan masyarakat dan kehidupan suatu bangsa. Penemuan berbagai sumberdaya energi serta penemuan dan pengernbangan serta penguasaan teknologi energi, telah memberikan kepada dunia supply energi yang berlimpah dan telah mendorong kemajuan industri dan ekonomi secara cepat dan semakin cepat. Pertumbuhan ekonomi dunia terutama sejak berakhirnya perang dunia kedua berjalan amat cepat. Demikian pula konsumsi energi yang memacu pertumbuhan ekonomi dunia, tumbuh dengan cepat pula. Minyak bumi berkembang sebagai sumberdaya energi utama, karena murah, mudah diperoleh, mudah diolah, serta mudah diangkut dan digunakan. Dengan melimpahnyaminyak bumi, jenis-jenis energi lain seperti batubara dan kayu bakar menjadi surut penggunaannya. Demikian banyak ketersediaan minyak, sehingga seakan-seakan dunia tidak akan pernah kekurangan energi. Namun masa jaya minyak bumi sebagai energi yang murah dan mudah diperoleh, ternyata tidak betlangsung lama. Akhir masa jaya minyak bumi ditandai dengan krisis minyak yang terjadi tahun 1973, ketika Saudi Arabia melancarkan embargo minyak terhadap negara-negara industri, terutama Amerika Serikat. Krisis minyak bumi tersebut pada dasarnya merupakan gejala keadaan kritis yang diakibatkan faktor permintaan/penawaran (supply and demand) yang tidak seimbang serta distribusi cadangan minyak bumi yang tidak merata.
Ketersediaan
#
Pusat Sumber Daya Mineral, Batubara dan Panas Bumi - Jln. Soekarno Hatta No. 444, Bandung, Jawa Barat
PMB LU 1993-2
PMB LU 19932.1
Tersedia
#
Pusat Sumber Daya Mineral, Batubara dan Panas Bumi - Jln. Soekarno Hatta No. 444, Bandung, Jawa Barat
PMB LU 1993-2