Laporan monitoring sumur MT -2 lapangan panas bumi Mataloko Kabupaten Ngada, Flores - NTT
Hasil monitoring sumur MT-2 bulan Nopember akhir sampai awal Desember 2002 menunjukan tekanan kepala sumur (TICS) yang stabil terhadap tahap sebelumnya yaitu 2,5 barg pada kondisi bleeding dengan temperatur terukur sekitar 96,3 - 97,8 °C. Data kimia gas (NCGS) baik yang dianalisis di laboratorium maupun yang dianalisis di lapangan relatif stabil dibandingkan tahap tahap sebelumnya.
Pada tahap ketiga ini gas gas dominan seperti C02 dan H2S konsentrasinya rendah 0.54- 0.76 % mol dan 0.4 % mol. Data kondensat (SCS) menunjukan kualitas steam yang baik diindikasikan dengan rendahnya konsentrasi silica 0,88 sampai 1,31 ppm, dan tidak terdeteksinya konsentrasi bikarbonat.
Adanya conto air (SPW) perlu menjadi perhatian karena ini mengindikasikan sudah terbentuknya kolom cairan di sumur. Apabila sumur terus ditutup, dikhawatirkan tekanan kondensat yang terbentuk akan lebih besar dari tekanan steam yang menuju ke permukaan sehingga akan mengakibatkan sumur mati.
Kondisi lingkungan sekitar sumur MT-2 dijumpai penambahan penyebaran manifestasi panasbumi di bandingkan periode bulan sebelumnya berupa pemunculan bualan lumpur dan gas serta tanah panas yang memanjang arah timur-timur laut sampai ke lokasi sumber mata air panas Mataloko. Konsentrasi gas C02, CO, dan H2S dari beberapa manifestasi di sekitar sumur, sudah ada yang mendekati dan sebagian melebihi nilai ambang batas, sehingga perlu tindakan yang cermat untuk mengatasi penyebaran ini.
Ketersediaan
#
Pusat Sumber Daya Mineral, Batubara dan Panas Bumi - Jln. Soekarno Hatta No. 444, Bandung, Jawa Barat
PMB LA 2002 -19