Logam
Laporan Prospeksi Lanjutan Bijih Besi di Kabupaten Tanah Datar Provinsi Sumatera Barat
Secara geologi wilayah Padang Ganting, Kecamatan Padang Ganting, diketahui mengandung potensi endapan bijih besi terbentuk pada lingkungan batuan granit. Litologinya didominasi oleh batuan introsi terdiri dari batuan granit,
6atuan tuf dan batuan sedimen yaitu batupasir kuarsa dan breksi berlapis. Batuan granit menempati wilayah paling dominan, batuan tuf menempati bagian timur menumpang pada batuan granit, batupasir kuarsa batupasir dan batupasir sisipan breksi terdapat di bagian selatan dan barat, fapisan konglomerat dan
endapan alluvial.
Hasil pengamatan lapangan menunjukkan banyak dijumpai adanya indikasi mineralisasi dan alterasi yang mencirikan endapan hidrotermal. Alterasi berkembang pada batuan granit, dengan alterasi argilik hingga silisifikasi,
diperkirakan sebagai efek dari teruten hidrotermal yang muncul melewati rekahan strukiur yang memiliki arah umum tenggara-baratlaut. Mineralisasi besi terdapat di beberapa lokasi yang membentang searah strukiur utama (tenggara-baratlaut) tepatnya pada deretan Bukit Padang Ganting (Desa Atar dan sebagian Padang Ganting) muncul dalam bentuk singkapan urat maupun bongkahan-bongkahan besar terlokalisir di suatu tempat. ""-
Bijih besi di daerah penyelidikan banyak dijumpai di daerah perbukitan membentuk jalur yang berarah tenggara-baratlaut, diantaranya di lokasi
pengmatan TDPG17/MN/27, TDPG17/MN/24, dan di TDPG17/MN/02 dan
TDPG17/MN/09.
Hasil analisis laboratorium (kimia) menunjukkan kadar tertinggi Fe totalnya. mencapai hingga 52,5% (TDPG17/MNl27), diikuti oleh TDPG17/MN/24 sebesar 50,7% Fe tot, dan TDPG17/MNI02sebesar48,58% Fe tot. Nilai Fe tinggi cenderong mengikuti zona strukiur, berarah tenggara-baratlaut, phosphor (P) memiliki nilai sangat rendah (0,03%) sementara titan (Ti02) juga rendah (nilai tertinggi 0,53%). Pada umumnya besi memiliki kadar yang tidak begitu tinggi, disertai dengan kadar silika yang tinggi.
Hasil analisis mineragrafi pada TDPG17/MN/01/R3, dan TDPG17/MN/02/R1 menunjukkan adanya dominasi magnetit, dengan mineral asosiasinya adalah kalkopirit, pirit dan hematit.
Hasil analisis inklusi fluida pada TDPG17/MN/17/R2 menunjukkan temperatur homogenisasi (Th) berkisar 223 - 255, dengan salinitas rata-rata
8.08438% wt NaCl eqv. Sementara pada TDPG17/MNl21/R3 menunjukkan
temperatur homogenisasi (Th) berkisar 290 -312, dengan salinitas rata-rata
9.9917% wtNaCleqv.
Mineralisasi besi yang terbentuk di wilayah in! diperkirakan . mineralisasi dengan proses cavity filling atau fracture filling dengan temperatur yang tidak begitu tinggi. lni diperkuat dengan ditemukannya besi magnetit yang berasosiasi
dengan mineral kalkopirit dan hematit. Penyebaran besi yang potensial di daerah sekitar Atar dan Padang Ganting.
Sumber daya bijih besi di daerah penyelidikan dengan luas 209 ha, tingkat kepercayaan 40%, asumsi ketebalan 2 meter, dan BJ 5 diestimasikan
4.300.000 ton.
Ketersediaan
#
Pusat Sumber Daya Mineral, Batubara dan Panas Bumi - Jln. Soekarno Hatta No. 444, Bandung, Jawa Barat
PMB LA 2017 - 3
PMB LA20173
Tersedia
Informasi Detail
- Judul Seri
-
-
- No. Panggil
-
PMB LA 2017 - 3
- Penerbit
-
Bandung :
Pusat Sumber Daya Mineral BatuBara dan Panas Bumi.,
2017
- Deskripsi Fisik
-
65 Halaman, gambar berwarna, lampiran tabel,lampir
- Bahasa
-
Indonesia
- ISBN/ISSN
-
-
- Klasifikasi
-
553.31 RAT l
- Tipe Isi
-
-
- Tipe Media
-
-
- Tipe Pembawa
-
-
- Edisi
-
-
- Subjek
-
- Info Detail Spesifik
-
-
- Pernyataan Tanggungjawab
-
-
Versi lain/terkait
Tidak tersedia versi lain
Lampiran Berkas
Tidak Ada Data