Prosiding/Procceding
Pertemuan ilmiah tahunan xxiii ikatan ahli geologi Indonesia
MetocJa Blometri adalah suatu metoda yang dideserken atas sifat-sifat fwantitatif suetu makhluk hidup eteu kelompok makhluk hiduc: Dalam paleontologi moluska metode ini digunakan untuk menganalisa pengaruh evolusi terhadap perkembangan unsur-iuisur kuentitetit suatu kelompok fosil yang sama, misalnya : perkembangan ukuran panjang, lebar, sudut apeks, jumlah
• kamar, dan perkembangan unsur-unsur kuantitatif lainnya.
Metoda Biometri telah digunakan untuk menganalisa dua kelompok fosil moluska Turritella bantamensis MARTIN (fosil petunjuk Jenjang Bantamian (Oostingh, 1938)) yang diambil dari napal atas dan napal bawah dari Formasi Bojong sebagai formasi tipe Jenjang Bantamian dalam pembagian Jenjang Neogen Jawa (Oostingh, 1938). Hasil analisa menunjukkan adanya dua po/a pettumounen yang berbeda. Fosil Turritella bantamensis MARTIN yang berasal dari napal atas menunjukkan po/a pertumbunen yang lebih baik jika dibandingkan de11gan kelompok yang berasal dari napal bawah, sehingga diasumsikan kelompok ini bereset dari lingkungan taut yang lebih ideal bagi pettumbuben moluska, terutama Turritella bantamensis MARTIN. Hal ini ditandai dengan ketersediaan karbonat (CaC03) yang lebih tinggi dibandingkan lingkungan pengendapan napal bagian bawah. Kesimpulan di atas juga diperkuat oleh analisa terhadap moluska yang
fain sens analisa mikropaleontologi foraminifera.
Berdas'arkan analisa kuantitatif terhadap Turritella bantamensis MARTIN ini, penulis mengusulkan untuk memberikan nama yang lebih spesifik untuk fosil tersebut, yang didasarkan atas perbedaan sifat-sifat kuantitatifnya. Penamaan yang diusulkan mengacu pada cara penamaan yang dilakukan oleh lmbrie (1956), dimana untuk membedakan secara kuantitatif diberikan tambahan nama untuk taksa yang lebih kecil dari nama sebelumnya yang pernah diberikan.
Penamaan fosil Turritella bantamensis MARTIN int terakhir kali dirubah oleh Marlin (1928) (Marks, 1957) menjadi Turritella angulata bantamensis. Berdasarkan perlimbangan inl, maka penulis mengajukan nama baru yaitu masing-masing Turritella angulata bantamensis Marlin var. ciceruheunsis (napal atas Fm. Bojong) dan Turritella angulata bantamensis Marlin var. cipadungensis (napal bawah Fm. Bojong) dimana penamaan lni berdasarkan nama geografis tempat ditemukannya yaitu di Sungai Ciceruheun dan Desa Cipadung, Kabupaten Pandeglang; Jawa Barat.
Ketersediaan
#
Pusat Sumber Daya Mineral, Batubara dan Panas Bumi - Jln. Soekarno Hatta No. 444, Bandung, Jawa Barat
PMB 01 - 1994 Prosiding
PMB 11994
Tersedia
Informasi Detail
- Judul Seri
-
-
- No. Panggil
-
PMB 01 - 1994 Prosiding
- Penerbit
-
Jakarta :
Ikatan Pustakawan Indonesia.,
1994
- Deskripsi Fisik
-
ix, 603 p. : ill. ; 21 cm
- Bahasa
-
Indonesia
- ISBN/ISSN
-
979-8126-06-8
- Klasifikasi
-
NONE
- Tipe Isi
-
-
- Tipe Media
-
-
- Tipe Pembawa
-
-
- Edisi
-
-
- Subjek
-
- Info Detail Spesifik
-
-
- Pernyataan Tanggungjawab
-
Ikatan Ahli Geologi Indonesia
Versi lain/terkait
Tidak tersedia versi lain
Lampiran Berkas
Tidak Ada Data