Ikhtisar " Reflektansi Vitrinit sebagai parameter kematangan"
Huminit/ vitrinit terutama berasal dari lignin, selulosa dan tanin iaringan tumbuhan
merupakan maseral utama dalam batubara yang juga dapat ditemukan sebagai partikel
organik yang tersobar (DOM) pada batuan induk hidrokarbon. Maseral huminit {vitrinit
pada batubara peringkat rendahlterbentuk ketika jaringan biopolimertumbuhan terubah
s€cara fisika kimiawi akibat peningkatan suhu dan tekanan. Proses ini dikenal sebagai
pematan6an atau pembatubaraan yang sepanjang waktu g&ologi mengikuti tahapan
diagenesis hingga bisa mencapai metamorfosa derajat rendah. Manifestasi fisik selama
berlangsungnya proses pematangan ini terlihat dari meningkatnya reflektan vitrinit
seiring dengan berlanpungnya transformasi kimiawi lamina aromatik jaringan huminit/
vitrinit. Reflektansi vitrinit didefinisikan sebagai bagian dari sinar yang dipantulkan oleh
permukaan bidang poles vitrinit yang besarnya berbeda mengikuti derajat
kematangannya.
Reflektansi vitrinit merupakan parameter kematangan yang secara akurat dapat
menentukan paleotemperatur maksimum dalam setiap rentang waktu geologi, sehingga
sering dirujuk sebagai paleogeotermometer. Parameter kematangan sering dipakai
sebagai penentu untuk mengetahui kondisi batas pembentukan fasa hidrokarbon,
memperkirakan stabilitas kokas batubara, mengidentifikasi beberapa gejala geologi dan
sejarah temperatur dalam evolusi suatu cekungan. Vitrinit dipilih sebagai parameter
utama penentu kematangan karena (a) kehadiran yang melimpah maseral vitrinit dalam
banyak batuan sedimen kaya organik dan metasedimen, (b) vitrinit atau maseral serupa
vitrinit tampak homogen dibawah mikroskop sinar pantul, dan {c} vitrinit menunjukkan
perubahan fisika kimia yang s€ragam pada peningkatan sress termal dan kondisi geologi
lainnya.
Ketersediaan
Tidak ada salinan data
Informasi Detail
Judul Seri
-
No. Panggil
PMB 34 - 2018 Fungsional
Penerbit
Bandung :
Pusat Sumber Daya Mineral BatuBara dan Panas Bumi.,
2018