Perpustakaan Badan Geologi

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral

  • Beranda
  • Informasi
  • Berita
  • Area Pustakawan
  • Area Anggota
  • Pilih Bahasa :
    Bahasa Arab Bahasa Bengal Bahasa Brazil Portugis Bahasa Inggris Bahasa Spanyol Bahasa Jerman Bahasa Indonesia Bahasa Jepang Bahasa Melayu Bahasa Persia Bahasa Rusia Bahasa Thailand Bahasa Turki Bahasa Urdu

Pencarian berdasarkan :

SEMUA Pengarang Subjek ISBN/ISSN Pencarian Spesifik

Pencarian terakhir:

{{tmpObj[k].text}}
No image available for this title
Penanda Bagikan

Batubara

Laporan Survei Terpadu Geologi Dan Geofisika Untuk Evaluasi Potensi Gmb Di Daerah Tabulako, Kabupaten Tanah Bumbu, Provinsi Kalimantan Selatan

Ujang Rustandi - Nama Orang; David P. Simatupang - Nama Orang; Asep M. Rizal - Nama Orang; M. Rizki Ramdhani - Nama Orang; Soleh Basuki Rahmat - Nama Orang; Hans E. A. Siregar - Nama Orang;

Gas metana batubara (GMB) atau coalbed methane (CBM) adalah energi
non-konvensional yang diprediksi akan banyak dipergunakan di masa yang akan
datang. Untuk itu penyelidikan daerah-daerah yang kemungkinan mempunyai
prospek yang cukup bagus harus terus dilakukan. Kegiatan survey terpadu
geologi dan geofisika di daerah Tabulako merupakan salah satu upaya untuk
menghimpun data awal mengenai potensi batubara dan GMB di Indonesia.
Lokasi kegiatan berada di daerah Tabulako, Kabupaten Tanah Bumbu,
Provinsi Kalimantan Selatan. Secara geografis terletak antara koordinat
3
o
35’13.135” – 3
o
50’17.178” LS dan 115°14’16.818” – 115°29’16.832” BT.
Secara geologi regional daerah ini termasuk dalam Cekungan Asam-asam.
Survei geologi dilakukan untuk mengetahui kemenerusan lapisan batubara di
daerah penyelidikan, sementara survei geofisika dilakukan untuk mengetahui
kemenerusan coal zone ke arah kemiringan perlapisan (down dip).
Terdapat dua formasi pembawa batubara di daerah penyelidikan, yaitu
Formasi Tanjung dan Formasi Warukin. Formasi Tanjung berumur Eosen,
sementara formasi Warukin berumur Miosen. Terdapat 12 lapisan batubara di
daerah penyelidkan dengan kedalaman berkisar antara 0.1 – 11.25 m. Jurus
lapisan batubara mempunyai arah relatif baratlaut – tenggara dengan kemiringan
ke arah timurlaut antara 19° – 22°. Kedua formasi memiliki karakteristik batubara
yang cukup berbeda. Secara megaskopis batubara Formasi Tanjung memilki
kenampakkan mainly bright, warna hitam, pecahan konkoidal dan getas
sedangkan batubara Formasi Warukin memiliki kenampakkan mainly dull – dull
with minor bright, warna coklat kehitaman, pecahan blocky dan tough.
Nilai kalori batubara daerah penyelidikan antara 4.711 – 5.938 cal/gr
(adb), dan nilai reflektansi vitrinit antara 0,24 – 0,36%, dengan peringkat
batubara lignit hingga subbituminus. Kandungan gas daerah penyelidikan antara
12 – 1156,96 ml atau 0,23 – 33,33 scf/ton. Komposisi gas metana rata-rata
antara 1,90 – 85,78%.
Hasil analisis laboratorium menunjukkan bahwa nilai kalori batubara di
daerah penyelidikan untuk Formasi Tanjung berkisar antara 6,929 – 7,523 cal/gr
(adb) atau 7,857 – 8,193 cal/gr (daf), sementara batubara Formasi Warukin
memiliki kisaran antara 5,685 – 6,480 cal/gr (adb) atau 6,615 – 7,319 cal/gr
(adb). Sementara untuk nilai reflektansi vitrinit berkisar antara 0.51 – 0.59 %
untuk Formasi Tanjung dan 0.32 – 0.37 % untuk Formasi Warukin. Berdasarkan
peringkat batubara ASTM maka batubara Formasi Tanjung termasuk kedalam
peringkat high volatile bituminous C – B dan batubara Formasi Warukin termasuk
dalam batubara peringkat Subbituminous A.
Kegiatan seismik difokuskan pada Formasi Tanjung yang memiliki
peringkat lebih baik untuk gas metana batubara (CBM) dibandingkan Formasi
Warukin. Hasil dari interpretasi seismik menunjukkan bahwa perlapisan batuan di
daerah penyelidikan relatif landai, kurang dari 20° dengan struktur yang
berkembang adalah perulangan sinklin dan antiklin dan tidak ditemukan adanya
indikasi struktur patahan. Kedalaman coal zone pada Formasi Tanjung berkisar
antara 150 – 350 m. Hasil korelasi juga menunjukkan bahwa sebaran batubara
Formasi Tanjung ke arah jurus perlapisan (strike) diperkirakan mencapai 10 km,
sementara ke arah kemiringan perlapisan (dip) diperkirakan mencapai 6 km.
Dengan memperhitungkan aspek peringkat batubara, kemenerusan dan
kedalaman lapisan batubara, serta struktur geologi yang berkembang, daerah
penyelidikan memiliki prospek yang cukup baik untuk dikembangkan GMB nya.


Ketersediaan

Tidak ada salinan data

Informasi Detail
Judul Seri
-
No. Panggil
PMB LF 2018 - 2
Penerbit
Bandung : Pusat Sumber Daya Mineral BatuBara dan Panas Bumi., 2018
Deskripsi Fisik
51 Halaman, gambar berwarna, lampiran daftar gamba
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
551.24:598328 LEH l
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subjek
SURVEI TERPADU GEOLOGI DAN GEOFISIKA
Info Detail Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain

Lampiran Berkas
Tidak Ada Data

Perpustakaan Badan Geologi
  • Informasi
  • Berita
  • Area Pustakawan
  • Area Anggota

Perpustakaan

  • Pusat Survei Geologi
  • Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi
  • Pusat Sumber Daya Mineral, Batubara dan Panas Bumi
  • Pusat Air Tanah dan Geologi Tata Lingkungan
  • Balai Besar Survei dan Pemetaan Geologi Kelautan
  • Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi

Cari

masukkan satu atau lebih kata kunci dari judul, pengarang, atau subjek


Badan Geologi - 2025

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral

Pilih subjek yang menarik bagi Anda
  • Karya Umum
  • Filsafat
  • Agama
  • Ilmu-ilmu Sosial
  • Bahasa
  • Ilmu-ilmu Murni
  • Ilmu-ilmu Terapan
  • Kesenian, Hiburan, dan Olahraga
  • Kesusastraan
  • Geografi dan Sejarah
Icons made by Freepik from www.flaticon.com
Pencarian Spesifik
Kemana ingin Anda bagikan?