Ukuran dan tahanan jenis rendah lapisan
penudung berasosiasi dengan sistem
panas bumi yang menghasilkan target
lokasi bor oleh metode elektromagnetik
(EM), dan juga deteksi sifat kelistrikan dari
reservoir panas bumi akan menciptakan
masalah eksplorasi yang sulit. Dengan
menggunakan model numerik 3-D, kita
mengevaluasi 4 (empat) teknik EM yaitu
magnetotelluric (MT), controlled source
audio magnetotelluric (CSAMT), longoffset

time domain EM (LOTEM), dan
short offset time domain EM (TEM) untuk
eksplorasi panas bumi. Semua metode
tersebut dapat mendelineasi lapisan
penudung, tapi tidak ada yang pasti
mendeteksi reservoir. Hasil kami
mengindikasikan bahwa sebuah anomali
dari kedalaman, atau reservoir konduktif
ditindih oleh lapisan konduktif yang luas
disebabkan oleh adanya kehadiran
muatan listrik bebas pada conductivity
boundaries daripada induksi EM ; maka
metode yang bergantung pada
pengukuran medan listrik lebih unggul
daripada hanya mengukur medan magnet.
Di antara teknik analisis dan interpretasi,
kita anggap interpretasi 2-D metode MT
adalah alat terbaik mendeteksi reservoir.
Namun, maksimal anomali yang
diharapkan dari unit 0,25 log dalam
tahanan jenis semu dan sekitar 7 dalam
fase dari reservoir akan terbukti hanya jika
data kualitas tinggi dikumpulkan pada
jarak pengukuran yang dekat. Pengukuran
medan listrik LOTEM terlihat menjanjikan,
terutama karena alat multidimensi yang
dikembangkan untuk interpretasi LOTEM.
Meskipun CSAMT mempekerjakan
pengukuran medan listrik,namun tidak
dianjurkan untuk deteksi reservoir karena
anomali reservoir dapat dikaburkan oleh
efek transmitter yang tidak bisa terisolasi
dengan baik. Kombinasi dari pengukuran
CSAMT dan TEM lebih baik untuk
mendelineasi lapisan penudung.

Tidak tersedia versi lain

Tidak Ada Data