(tidak ada) Laporan pendahuluan penyelidikan emas dan timah di Daerah Lubungan Propinsi Sumatera
Penyelidikan geokimia tinjau yang dilakukan pada tahun 1979 di daerah Riau menghasilkan adanya anomali timah di daerah yang membentang mulai dari Pasirpangarayan di sebelah baratlaut ke daerah Siabu di sebelah tenggara. Penyelidikan lanjutan yang bersifat eksperimen dilakukan di daerah Kabun-Aliantan pada daerah seluas sekitar 320 kilometer persegi. Penyelidikan. ini memberikan basil seperti di bawah ini. Kerapata.n yang terlalu rendah untuk conto endapan sungai aktip tidak memberikan pola penyebaran unsur yang baik. Dengan kerapatan 1 sampai 2 conto setiap kilometer persegi pola anoma.li dapa.t dilihat dan dilokalisasi lebih baik. Tetapi secara geologis lokasi anomali lebih banyak bergeser ke arah batuan yang tidak termineralisasi. Conto konsentrat dula.ng dengan kerapatan yang lebih rendah yaitu 1 conto setiap 4 kilometer persegi masih memperlihatkan pola penyebara.n unsur yang baik. Secara geologis pun penyebaran anomali sesuai dengan daerah d! man.a m:i.neralisasi terjadi. Ukuran butir minus 60 mesh dari• conto endapan sungai aktip beru.kuran. minus 1 milimeter memberikan kontras yang lebih baiko Ukuran butir ini menyusut 20 sampai 25 presen dari berat conto endapan sungai. Pengambila.n conto konsentrat dulang dengan jalan digali dari endapan sungai yang berada dalam lingku.ngan energi tinggi memberikan basil yang baik. Penggalian dilakukan sedalam kurang lebih 50 sentimeter. Pendula.nga.n dila.kukan dari sekitar JO kilogram bahan asal berukuran minus 1.
Ketersediaan
#
Pusat Sumber Daya Mineral, Batubara dan Panas Bumi - Jln. Soekarno Hatta No. 444, Bandung, Jawa Barat (F51)
PMB LA 1984-5