Perpustakaan Badan Geologi

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral

  • Beranda
  • Informasi
  • Berita
  • Area Pustakawan
  • Area Anggota
  • Pilih Bahasa :
    Bahasa Arab Bahasa Bengal Bahasa Brazil Portugis Bahasa Inggris Bahasa Spanyol Bahasa Jerman Bahasa Indonesia Bahasa Jepang Bahasa Melayu Bahasa Persia Bahasa Rusia Bahasa Thailand Bahasa Turki Bahasa Urdu

Pencarian berdasarkan :

SEMUA Pengarang Subjek ISBN/ISSN Pencarian Spesifik

Pencarian terakhir:

{{tmpObj[k].text}}
No image available for this title
Penanda Bagikan

Logam

Laporan Evaluasi Potensi Ree Batubara Cekungan Sumatera Selatan

TIM EVALUASI - Nama Orang;

Kegiatan evaluasi REE pada endapan batubara difokuskan pada Formasi
Muaraenim yang merupakan formasi pembawa batubara utama di Cekungan
Sumatera Selatan. Shell Mijnbouw N. V. (1978) membagi Formasi Muaraenim
atas 4 (Empat) anggota yaitu : M1, M2, M3 dan M4. Pembagian tersebut
didasarkan atas keberadaan lapisan-lapisan batubara tertentu pada masingmasing
anggota
tersebut
Daerah
yang
dipilih
yaitu
Muara
Tiga
Besar
(MTBU),
Air

Laya
(TAL)
dan
Lahat
(PMS)
di
Kabupaten
Muara
Enim
Daerah-daerah
tersebut

dipilih

karena berdasarkan hasil study literatur memiliki lapisan batubara M2
terutama lapisan A dan C yang merupakan fokus dari kegiatan evaluasi.
Hasil analisis laboratorium PSDMBP menunjukkan bahwa batubara di
daerah evaluasi termasuk ke dalam peringkat subbituminous – bituminous
dengan nilai kalori berkisar antara 6200 – 8200 cal/gr, kandungan air berada
dibawah 10 % dan kandungan abu dibawah 10 %. Hasil analisis petrografinya
menunjukkan bahwa nilai vitrinite reflectance dari conto batubara berkisar antara
0.3 – 2.3%. Ini merujuk pada peringkat batubara yang sama.
Hasil analisis laboratorium ALS menunjukkan jumlah kandungan REE
pada conto batubara berkisar antara 12 sampai dengan 203 ppm dan 18 sampai
dengan 189 ppm untuk batuan lainnya. Conto yang memiliki nilai kandungan LTJ
paling tinggi adalah conto MTBU-10 dengan 203 ppm Conto ini diambil di dasar
(bottom) lapisan batubara yang diatasnya terdapat lapisan clayband/tonstein.
Kandungan LTJ untuk conto MTBU-10 berada jauh diatas rata-rata kandungan
LTJ pada batubara peringkat rendah (low rank coals) di dunia yaitu sebesar 78.7
ppm (Dai dan Finkelman, 2018). Lebih lanjut, Dai dan Finkelman (2018) juga
menyatakan bahwa kandungan LTJ di abu batubara lebih tinggi dibanding di
batubaranya sendiri. Untuk abu batubara batubara peringkat rendah, nilai
kandungan LTJ nya melonjak lima kali lipat dibanding pada batubaranya menjadi
537 ppm. Ini dimungkinkan oleh adanya pengkonsentrasian unsur LTJ dalam
abu batubara dikarenakan unsur organiknya telah terbakar dalam proses
pembakaran batubara itu sendiri. Sehingga dapat kita asumsikan bahwa abu
batubara di daerah evaluasi juga memiliki kadar LTJ yang lebih besar
dibandingkan di batubaranya.
Kelimpahan unsur LTJ dari conto batuan (batubara dan batuan lainnya) di
daerah evaluasi didominasi unsur Heavy (HLTJ) dengan LaN/LuN < 1. Dominasi
kelimpahan unsur HLTJ ini selaras dengan perbandingan presentasi antara LLTJ
dengan HLTJ. Unsur-unsur dari Heavy LTJ (HREY) memiliki presentasi yang
berkisar antara 52% hingga 82% dari kandungan total LTJ.
Setelah mengetahui unsur type unsur LTJ yang terkayakan, evaluasi
potensi selanjutnya dilakukan dengan melihat kualitas bijih (ore quality) untuk
industri yang dilihat dengan menggunakan koefisien outlook (C
outl
). Koefisien
outlook adalah rasio dari jumlah unsur critical LTJ dalam total LTJ dengan jumlah
relatif unsur excessive LTJ dalam total LTJ (Dai et al., 2016; Dai and Finkelman,
2018). Pembagian unsur critital dan excessive didasarkan pada klasifikasi
industri yang berdasarkan pada perkiraan Dudley Kingsnorth (IMCOA) dari
hubungan antara permintaan dan pasokan dari individual unsur LTJ (Kingsnorth,
2009 dalam Seredin and Dai, 2012). Yang digolongkan ke dalam unsur critical
LTJ adalah Nd, Eu, Tb, Dy, Er dan Y sementara yang termasuk ke dalam unsur
excessive LTJ adalah Ce, Ho, Tm, Yb dan Lu. Selain koefisien outlook, hal lain
yang harus diketahui adalah presentasi dari unsur kritikal dalam total LTJ
(REY
def, rel
). Hasil analisis menunjukkan bahwa conto batubara di daerah evaluasi


Ketersediaan

Tidak ada salinan data

Informasi Detail
Judul Seri
-
No. Panggil
PMB LA 2018 - 5
Penerbit
Bandung : Pusat Sumber Daya Mineral BatuBara dan Panas Bumi., 2018
Deskripsi Fisik
47 hal daftar isi, hal daftar gambar, hal daftar t
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
-
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subjek
REE BATUBARA
Info Detail Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain

Lampiran Berkas
Tidak Ada Data

Perpustakaan Badan Geologi
  • Informasi
  • Berita
  • Area Pustakawan
  • Area Anggota

Perpustakaan

  • Pusat Survei Geologi
  • Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi
  • Pusat Sumber Daya Mineral, Batubara dan Panas Bumi
  • Pusat Air Tanah dan Geologi Tata Lingkungan
  • Balai Besar Survei dan Pemetaan Geologi Kelautan
  • Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi

Cari

masukkan satu atau lebih kata kunci dari judul, pengarang, atau subjek


Badan Geologi - 2025

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral

Pilih subjek yang menarik bagi Anda
  • Karya Umum
  • Filsafat
  • Agama
  • Ilmu-ilmu Sosial
  • Bahasa
  • Ilmu-ilmu Murni
  • Ilmu-ilmu Terapan
  • Kesenian, Hiburan, dan Olahraga
  • Kesusastraan
  • Geografi dan Sejarah
Icons made by Freepik from www.flaticon.com
Pencarian Spesifik
Kemana ingin Anda bagikan?