Logam
Laporan
Evaluasi Potensi Ree
Di Kabupaten Bangka Selatan,
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Kaitannya Dengan Endapan Timah
Kepulauan Bangka dan Belitung khususnya Bangka Selatan, telah dikenal
sejak lama sebagai daerah penghasil timah utama di Indonesia. Secara geologi
karena kehadiran granit berumur Trias dikaitkan dengan pembentukan timah
yang membentang dari Semenanjung Thailand-Malaysia-Kepulauan Riau dan
Bangka- Belitung ke Kalimantan Barat sebagai Granit Tin Belt, yang erat
kaitannya dengan potensi mineral langka, seperti monasit, xenotime yang
secara strategis sebagai mineral logam tanah jarang (LTJ).
Hasil analisis monasit dalam konsentrat dulang diperoleh nilai antara 8,15 26,5
% dengan nilai Ce (2.950ppm), Y (3.425 ppm), La (1.497 ppm), Nd (209
ppm) dengan sumberdaya hipotetik sebesar 497,172 ton di wilayah Desa Rindik
Kecamatan Toboali (PSDG, 2009). Hasil analisis monasit komposit pemboran
diperoleh nilai antara trace-0,23 % dengan nilai Ce (13 - 65 ppm rata-rata 34,65
ppm), La (3 - 38 ppm rata-rata 21,35 ppm), Pr (12 - 34 ppm rata-rata 21,31 ppm),
Nd (11 - 30 ppm rata-rata 18,92 ppm), Y (3 - 11 ppm rata-rata 6,62 ppm),
dengan sumberdaya tereka 592,13 kg di wilayah Tambang Air Nudur , Desa Air
Gegas, Kecamatan Air Gegas (PSDG, 2013). Hasil remote sensing dengan
metode parameter geostatistik dengan modal spherical dalam skala logaritmik
dimana hasil indeks monasit sekitar 3.5 gr berada di Bagian Selatan (PSDG,
2014).
Hasil analisis data uji petik oleh tim evaluasi diperoleh data mineral butir LTJ
kaitannya dengan endapan timah terdiri dari monasit (trace-67,55%) kasiterit
(0,4-62,10%) dan xenotim (trace-0,08%), dengan data total LTJ tertinggi dari
penambangan tailing (16.232,72 ppm) dan total tertinggi LTJ hasil mesin wilobi
(81.755,99 ppm) di Air Pungpung, Desa Rindik, Kecamatan Toboali, sebagai
daerah zona sebaran potensi monasit yang dikeluarkan oleh PT. Timah, Tbk
diperoleh sumber daya terukur 34,814 ton (2014).
Hasil analisis mineral butir kehadiran endapan timah berupa kasiterit
beriringan dengan peninggian persentase monasit sebagai mineral ikutan dari
proses penambangan tailing timah. Maka LTJ lebih berkembang di wilayah
penambangan tailing, berdasarkan hasil pemisahan sluice box dan wilobi
dibandingkan dengan hasil penambangan timah aluvial dan pemisahan dengan
sluice box di Bangka Selatan. Hasil evaluasi tim diperoleh wilayah prospek LTJ
yang berkaitan dengan endapan timah yang didominasi oleh mineral monasit,
seluas 59.320 Ha.
Penambangan yang dilakukan oleh masyarakat setempat pada umumnya di
lokasi bekas tambang PT. Timah dengan cara sistem tambang semprot.
Penambangan TI yang dilakukan tidak sistematis sehingga menyebabkan
banyak potensi bahan galian monasit yang tertinggal/tidak tertambang. Saat ini
PT. Timah mengeluarkan kebijakan dalam menampung hasil pengolahan timah
masyarakat dengan kadar minimal 70% Sn, sehingga masyarakat melakukan
pemisahan kembali menggunakan mesin wilobi untuk meningkatkan kadar timah
yang dihasilkan.
Ketersediaan
Tidak ada salinan data
Informasi Detail
- Judul Seri
-
-
- No. Panggil
-
PMB LA 2018 - 3
- Penerbit
-
Bandung :
Pusat Sumber Daya Mineral BatuBara dan Panas Bumi.,
2018
- Deskripsi Fisik
-
125 halaman, daftar tabel, daftar gambar, gambar b
- Bahasa
-
Indonesia
- ISBN/ISSN
-
-
- Klasifikasi
-
-
- Tipe Isi
-
-
- Tipe Media
-
-
- Tipe Pembawa
-
-
- Edisi
-
-
- Subjek
-
- Info Detail Spesifik
-
-
- Pernyataan Tanggungjawab
-
-
Versi lain/terkait
Tidak tersedia versi lain
Lampiran Berkas
Tidak Ada Data