Batubara
Laporan
Eksplorasi Umum Batubara Di Daerah
Kuala Kuayan, Kabupaten Kotawaringin Timur,
Provinsi Kalimantan Tengah
Kegiatan eksplorasi umum di daerah Kuala Kuayan, Kabupaten Kotawaringin
Timur merupakan tindak lanjut dari kegiatan penyelidikan batubara tahun 2013.
Kegiatan tersebut bertujuan untuk mendapatkan wilayah prospek batubara yang
lebih rinci dan juga dapat melengkapi data neraca sumber daya batubara
nasional. Kegiatan penyelidikan dilakukan dengan menggunakan metode
pemetaan geologi permukaan dan pengeboran batubara.
Formasi Dahor (TQd) sebagai formasi pembawa batubara berumur Miosen AkhirPliosen,
merupakan bagian dari Cekungan Barito. Berdasarkan kombinasi data
singkapan dan inti bor, keterdapatan batubara di daerah penyelidikan ditemukan
pada sebaran Satuan Batupasir - Batulempung (Formasi Dahor) dengan jurus
relatif baratlaut-tenggara serta kemiringan 8° - 12° ke arah timurlaut, dan
ketebalan batubara 0,20 - 5,50 m.
Karakteristik batubara Formasi Dahor secara megaskopis mempunyai warna
hitam kecoklatan, kilap kusam, segar-sedikit lapuk, agak kompak, kekerasan
sedang-getas. Bagian atas batubara membentuk struktur menyerpih atau
berlembar dan sebagian mudah hancur/retak, terdapat struktur cleat, sisipan
batulempung kelabu kecokelatan, dan banyak pengotor mineral lempung serta
resin. Korelasi terhadap lapisan batubara di daerah penyelidikan menghasilkan
10 seam batubara, urutan dari bawah ke atas meliputi; seam 10, 9, 8, 7, 6, 5, 4,
3, 2, dan 1 yang mempunyai ketebalan lebih dari 1 m (>1 m).
Hasil analisis kimia (proksimat dan ultimat) dan fisika (petrografi) batubara
mengindikasikan bahwa batubara di daerah penyelidikan sesuai dengan
klasifikasi ASTM termasuk dalam peringkat batubara lignit-subbituminus dan
mempunyai kisaran kadar sulfur yang relatif rendah berkisar 0,14% - 2,39% (ratarata
0,55%,
adb).
Secara
mikroskopis, analisis komposisi maseral mengindikasikan bahwa tipe
batubara di daerah penyelidikan didominasi oleh kelompok maseral huminit
(72,60% - 93,60%), diikuti maseral inertinit (2,80% - 13,20%) serta sebagian
kecil maseral liptinit (0,00% - 2,00%). Lebih jauh, hasil analisis komposisi
maseral melalui nilai Tissue Preservation Index (TPI), Gelification Index (GI),
Ground Water Index (GWI), dan Vegetation Index (VI) mengindikasikan bahwa
material organik pembentuk batubara di daerah penyelidikan didominasi oleh
tetumbuhan berbatang lunak (herbaceous) yang mengalami tingkat oksidasi
relatif sedang-tinggi serta terendapkan pada lingkungan limno-telmatik atau
transisi dataran delta bagian bawah (transitional lower delta plain).
Sumber daya batubara di daerah Kuala Kuayan dibedakan menjadi dua kelas
sumber daya sumber daya tertunjuk dan sumber daya hipotetik. Jumlah sumber
daya tertunjuk 18,44 juta ton, sedangkan jumlah sumber daya hipotetik 10,82 juta
ton. Total sumber daya batubara di daerah penyelidikan sebesar 29,26 juta ton.
Ketersediaan
Tidak ada salinan data
Informasi Detail
- Judul Seri
-
-
- No. Panggil
-
PMB LF 2018 - 1
- Penerbit
-
Bandung :
Pusat Sumber Daya Mineral BatuBara dan Panas Bumi.,
2018
- Deskripsi Fisik
-
64 halaman, daftar gambar, daftar tabel, gambar be
- Bahasa
-
Indonesia
- ISBN/ISSN
-
-
- Klasifikasi
-
551.24598336 GIT l
- Tipe Isi
-
-
- Tipe Media
-
-
- Tipe Pembawa
-
-
- Edisi
-
-
- Subjek
-
- Info Detail Spesifik
-
-
- Pernyataan Tanggungjawab
-
-
Versi lain/terkait
Tidak tersedia versi lain
Lampiran Berkas
Tidak Ada Data