Kegiatan eksplorasi ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan prospeksi sebelumnya pada tahun 2013 dimana hasi/ pemercontoan geokimia endapan sungai aktif dan batuan di daerah Gunung Brunei dan Gunung Anggas, Kecamatan Jagoibabang dan Kecamatan Siding menunjukkan adanya anomali emas. Metodologi yang digunakan meliputi pemetaan geologi, pemercontoan batuan dengan cara grab dan channel sampling, pendulangan mineral berat dan pemercontoan tanah ridge and spur pada horfson B. Bentang a/am daerah penyelidikan dapat dibagi menjadi tiga satuan morfologi yaitu morfologi perbukitan bergelombang tinggi, morfologi perbukitan bergelombang rendah dan dataran rendah. Geologi daerah penyelidikan tersusun oleh tujuh satuan batuan yaitu Satuan Granodiorit, Satuan Ultramafik dan malihan, Satuan Basal Terubah, Satuan batupasir-serpih, Satuan batupasir kuarsa, SatuaQ..diorit-monzoniktuarsa
dan satuan endapan aluvium. Struktur yang terdapat merupakan sesar normal
maupun sesar geser dengan arah umum baratlaut-tenggara dan utara selatan. Jenis ubahan yang dominan terdapat pada satuan granodiorit yang teramati di daerah penyelidikan antara lain berupa silisifikasi, argilitisasi dan propilitisasi.
Mineralisasi emas ditemukan pada zona urat kuarsa terbreksikan tersingkap dengan lebar 2,0 m dan tinggi 2,5 m yang menunjukkan arah umum N310"EIBO". Terdapat dua zona urat yaitu zona urat kuarsa-1 mempunyai kandungan logam dasar yang relatif lebih tinggi dibandingkan pada zona urat kuarsa-2. Hasil analisis Raman urat kuarsa menunjukkan kandungan cerianit
(Ce) yang mengindikasikan bahwa urat kuarsa ini juga mengandung unsur tanah

jarang (REE). Jumlah sumberdaya tereka 42.000 ton bijih dengan sumber daya logam emas 14, 2 kg.

Tidak tersedia versi lain

Tidak Ada Data