Pot.ensi endapan bahan galian industri di Indonesia cukup besar walaupun nilai ekonominya sangat dipengaruhi oleh lokasi dimana endap- an bahan galian tersebut terdapat.
David Naville Hill, seorang al1li dari PBB (UNIOO)yang diperbantu- kan sebagai penasehat pada Direktorat Penyelidikan Hasalah Ban gun an, Departemen Pekerjaan Umum dalam ceramal1nya pada tal1un 1977 menyatakan suatu keanehan bahwa negara negara berkembang di dunia ini mengeksport ke negara negara maju bahan baku industri dasar dan energi, tapi se- baliknya mengimport dari negara negara maju tersebut bahan galian in- dustri ataupun produk jadinya, walaupun sebenarnya bahan galian indus- tri tersebut terdapat melimpah ruah di negara negara yang sedang berkembang . Ha l ini menunjukkan bahwa betapa pentingnya bahan galian -in- dust.r i di Indones.i.a.rnal= rarus secara sunggub sungguh dikanran;:rJ.;-2n.I:eni- kian kemajuan kemajuan yang mengolah di bidang industri serren , it'du,,tri keramik, kaca/gelas, industri kimia dan lain lainnya me ny eb a.bka.n ~c.:e- butuhan akan bahan galian industri di Indonesia terus menerus r'1'2-ningkat dari tahun ke tahun.
Bahan industri di Indonesia masih belum ditangani dengan ba- ik bahkan ada yang belum dikembangkan seperti jenis bal1an bangunan yang berasal dari bat.uan beku ( granit, gabro, dll). Di negara negara yang telah maju jenis batuan ini telah banyak dikembangkan menjadi batuan yang dipoles untuk lantai atau pelapis dinding, tetapi di Indonesia je- nis bahan bangunan macamini umumnyadibuat dari batu manner.
Ketersediaan
#
Pusat Sumber Daya Mineral, Batubara dan Panas Bumi - Jln. Soekarno Hatta No. 444, Bandung, Jawa Barat
PMB LU 1986 - 7