Istilah "Toseki" pertama kali dikenal sebagai bahan baku keramik oleh Lee Cham Peung tahun 1635 di Jepang. "Toseki11 merupakan batuan yang ba.eyak mengandung serisit da.n terbe.ntuk melaJ.ui prosea ubahan hidroterma.l batua.n-batua.n riolit, perlit, da.sit da.n tu.f asam. Komposisi dari aakah satu contoh "Toseki" dari d.aerah Amakusa (Jepang) terdiri da.ri kwarsa 59 - 70 %, serisit 15 - 30 %, kaolin 7 - 21 % clan f elspa.r 1 - 3 %.
Mutu d.ari pada "Toseki u sa.nga.t di tentuka.n oleh jumlah kandungan Fe2o3, MgO clan Ti03, makin sedikit jumla.hnya ~n baik mutueya. Atas dasa.r ini "Toseki" dapa.t di bed.aka.nmenjadi 4 ( empat) kelas yakni : Kelas I (Fe2o3 = 0,28 %), kelas II Fe2o3 = 0,30 %) kelas III (Fe2o3 = 0,44 %~ da.n ke:~V (Fe2o3 = 0,65 %), dima.na. MgO dan Ti02 harus lebih kecil dari o,~4 %.
Dal.am industri keramik "Toseki" sangat dipakai untuk industri keramik putih, misalnya untuk pembuatan isolator teganga.n tinggi da.n porselen mutu tinggi. Di Jepa.ng industri keramik lebih senang mempergunakan bahan baku "Toseki" karena ape.bila dibakar pada temperatur • .. . tinggi tidak akan terja.di perubahan benbuk, Keuntunga.nlainnya, yaitu merupakan satu bahan ba.ku yang tidak d.ioampurlagi, sedangkan yang basa terdiri da.ri tiga. bahan baku yai tu kaolin, f el spar dan kwarsa. Batuan "Toseki" yang pernah diselidiki di Indonesia, a.ntara lain di d.a.erah-d.aemh Temon da.n Mlokomanis (Paci tan), TaJ.ang (Pelabuhan Ratu) Cioaruoup (Cikotok), Ka.sihan dan Cipe.tujah. Diperkira.kan di beberapa. tempa.t lainnya, batuan "Toseki" ini dapa.t ditenmkan te:rutama di daerah• daerah mi~ralisa.si hidrotermal.

Tidak tersedia versi lain

Tidak Ada Data