Perpustakaan Badan Geologi

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral

  • Beranda
  • Informasi
  • Berita
  • Area Pustakawan
  • Area Anggota
  • Pilih Bahasa :
    Bahasa Arab Bahasa Bengal Bahasa Brazil Portugis Bahasa Inggris Bahasa Spanyol Bahasa Jerman Bahasa Indonesia Bahasa Jepang Bahasa Melayu Bahasa Persia Bahasa Rusia Bahasa Thailand Bahasa Turki Bahasa Urdu

Pencarian berdasarkan :

SEMUA Pengarang Subjek ISBN/ISSN Pencarian Spesifik

Pencarian terakhir:

{{tmpObj[k].text}}
No image available for this title
Penanda Bagikan

Bukan Logam

Laporan Pendahuluan Kajian Potensi Tambang Dalam Pada Kawasan Hutan Lindung LIndung Di Tapadaa, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo

Tim Bone Bolango - Nama Orang;

Dengan mulai berlakunya UU No. 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan yang melarang kegiatan pertambangan dengan sistem tambang terbuka pada kawasan hutan lindung mengakibatkan banyak daerah prospek yang memiliki potensi sumber daya mineral dengan bentuk cebakan tertentu dan berdasarkan studi kelayakan akan bernilai ekonomis bila ditambang dengan sistem tambang terbuka, menjadi tidak dapat diusahakan.
Dampak lain' dari diberlakukannya UU No. 41 Tahun 1999 adalah timbulnya permasalahan tumpang tindih kepentingan penggunaan lahan antara wilayah ijin usaha pertambangan yang telah diberikan sebelum terbitnya UU No. 41 tahun 1999 dengan wilayah hutan lindung, berakibat banyak pelaku usaha pe~angan yang menghentikan kegiatan eksplorasi. Adanya tumpang tindih kepentingan penggunaan lahan tersebut tentunya sangat merugikan sektor pertambangan, hal ini ditunjukkan dengan menurunnya tingkat investasi di bidang pertambangan sejak tahun 2000, selain turunnya investasi di bidang pertambangan, para pelaku usaha pertambangan khususnya penanam modal asing menilai tidak adanya kepastian hukum di Indonesia.
Dalam eksplorasi mineral logam telah dikenal berbagai tipe mineralisasi. Tipe "I mineralisasi tersebut menunjukkan karakteristik kondisi geologi dan proses geologi selama pembentukannya. Suatu tipe mineraliasasi dan karakter endapan berguna bagi para ahli geologi pertambangan untuk melakukan intepretasi terhadap pemilihan suatu metode penambangan, apakah dengan cara sistem tambang terbuka atau sistem tambang dalam.
Penambangan dengan cara sistem tambang terbuka pada umumnya dilakukan terhadap cebakan bahan galian yang memiliki sebaran mineralisasi yang relatif luas dan bersifat tersebar (disseminated) serta dekat permukaan, sedangkan sistem tambang dalam pada kondisi sebaliknya dilakukan terhadap cebakan yang memiliki zonasi mineralisasi yang sempit dan terletak jauh bawah permukaan dan berkadar tinggi


Ketersediaan
#
Pusat Sumber Daya Mineral, Batubara dan Panas Bumi - Jln. Soekarno Hatta No. 444, Bandung, Jawa Barat PMB LS 2006 - 6
PMB LS20066
Tersedia
Informasi Detail
Judul Seri
-
No. Panggil
PMB LS 2006 - 6
Penerbit
Bandung : Pusat Sumber Daya Geologi., 2006
Deskripsi Fisik
140 Halaman, daftar tabel, daftar gambar, gambar b
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
-
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subjek
Potensi Tambang
Info Detail Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain

Lampiran Berkas
Tidak Ada Data

Perpustakaan Badan Geologi
  • Informasi
  • Berita
  • Area Pustakawan
  • Area Anggota

Perpustakaan

  • Pusat Survei Geologi
  • Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi
  • Pusat Sumber Daya Mineral, Batubara dan Panas Bumi
  • Pusat Air Tanah dan Geologi Tata Lingkungan
  • Balai Besar Survei dan Pemetaan Geologi Kelautan
  • Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi

Cari

masukkan satu atau lebih kata kunci dari judul, pengarang, atau subjek


Badan Geologi - 2025

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral

Pilih subjek yang menarik bagi Anda
  • Karya Umum
  • Filsafat
  • Agama
  • Ilmu-ilmu Sosial
  • Bahasa
  • Ilmu-ilmu Murni
  • Ilmu-ilmu Terapan
  • Kesenian, Hiburan, dan Olahraga
  • Kesusastraan
  • Geografi dan Sejarah
Icons made by Freepik from www.flaticon.com
Pencarian Spesifik
Kemana ingin Anda bagikan?