Laporan Pendahuluan Inventarisasi Potensi Bahan Galian Pada Wilayah Peti Daeraj Kotawaringin Barat Provinsi Kalimantan Tengah
Kotawaringin Barat secara fisiografi terletak pada daerah batas 2 zona fisiografi yaitu: Zona Cekungan Barito dan Zona Paparan Sunda Sumber: Sahruddin Sahminan dkk; 1993). Zona Barito ditandai oleh terdapatnya batuan sedimen Tersier hingga Kuarter, sedangkan Zona Paparan Sunda dicirikan olehjenis batuan dasar Volkanik Pra Tersier.
Berdasarkan keadaan morfologinya daerah ini dapat dibedakan atas 3 satuan yaitu morfologi dataran rendah, perbukitan bergelombang dan pegunungan. Dataran rendah dapat dibedakan lagi atas 2 satuan yaitu satuan dataran rawa dan dataran bergelombang.
Dataran rawa dicirikan oleh bentuk morfologi yang relatif datar dengan O-20 meter di atas permukaan laut, ditempati oleh rawa-rawa, terdapat sungai-sungai besar seperti Sungai Jelai, Sungai Lamandau dan Sungai Kumai.
Sungai-sungai ini pada umumnya mempunyai bentuk yang tidak teratur, berkelok-kelok, mempunyai danau sungai (oxbow lake), lembah sungai relatif
luas, lebar sungai antara 40 - 75 meter dan arus tidak kuat. Satuan morfologi ini disusun oleh endapan Kuarter yang berupa aluvium sungai dan endapan rawa.
Dataran bergelombang dicirikan oleh bentuk permukaan yang relatif miring ( 5° - 10° ) umumnya menempati daerah diantara dua sungai besar yang membentuk pola aliran denritik, mempunyai ketinggian antara 20 - 50 meter di atas permukaan laut. Satuan dataran bergelombang umumnya disusun oleh batuan sedimen Tersier Akhir-Kuarter Awai.
Ketersediaan
#
Pusat Sumber Daya Mineral, Batubara dan Panas Bumi - Jln. Soekarno Hatta No. 444, Bandung, Jawa Barat
PMB LF 2006 - 2