Daerah penyelidikan secara admnistratif termasuk dalam wilayah
Kabupaten Halmahera Timur, Provinsi Maluku utara dengan luas penyelidikan
sekitar*,1300 kmz.
Pengolahan geokimia dilakukan dengan analisis sfafisfika yang
kemudian dimodelkan dengan menggunakan sysfem informasi geografti.
Analisis sfafisfik yang diguna4an merupakan analisis unsur tunggat yaitu
pengolahan data geokimia unsursecara sendiri-sendiri. Anatisis unsurtunggalini
dilakukan pada unsur Cu, Pb, Zn, Co, Ni, Mn, Ag, Li, K, Fe, Cr, Bi, S[ rur, Cd,
Au, As, Sb, Mo, V, Ba, Ce, Dy, Gd, La, Nd, pr, R0, Sc, Tb, y, dan Zr, K, lJ, Th,
SiOz, Al2O3, Fe2O3, CaO, MgO, Na2O, K2O, TiOs, MnO, dan p2Os. pengolahan
data geokimia ini dituju4an untuk mengetahui sebaran dan untuk meigetahui
Tdanya daerah peninggian atau peningkatan kadar unsur. Dalam penentuan
kelas geokimia untuk mendapatkan daerah peninggian nilai kandungan unsur
leyy cara menghitung dengan rumus rata-rata ditambah z (dua) a{au 3 (tiga)
kalisimpangan baku.
Pada lokasi pengambilan conto yang sama terdapat peninggian kadar
ullsur co (793 ppm) lakasi sungai Fai, unsur Ni (Tzs4 ppm) tokisi cabang
lyngai sangaii, unsur cu (47 ppm) dan cr {466s ppm)'bkasi sungai Batipopo,
Mn (4471 ppm), Fe (23,68 vo) lokasicabang sungai Fai, yang terdapat didaerah
Kecamatan Maba, Kabupaten Halmahera Timur. Daterah yang mengatami
peninggian Radar atau anomali tercebut secara geotogi disusun oleh Satuan
Batuan Ultrabasa yang dikorelasikan dengan Kompleks Batuan lJltrabasa
dengan umur Pra Kapur, Pada daerah ini umumnya disusun oleh serpentinit,
dunit dan piroksenit.
Adanya indikasi mineralisasi nikel didukung juga dengan data kimia dai
conto batuan berupa singkapan dengan hasit anatisis Ni antara 2O2*3352 ppm
yang berada di wilayah Komplek Ultrabasa, yang didukung oleh hasit anatisis
mineragrafi berupa kromit dan piit dan analisis mineral butir di wilayah tersebut
dengan pada umumnya ditemu4an berupa serpentin, aksida besi, ilmenit,
piroksen dan kuarsa.

Tidak tersedia versi lain

Tidak Ada Data