Panas Bumi
Laporan penyelidikan geologi panas bumi daerah Bukapiting, Kabupaten DT.II Alor Nusa Tenggara Timur.
Daerah penyelidikan, yang dikenal dengan nama daerah panas bumi Tuti Adagai - Bukapiting, secara administratif termasuk di dalam wilayah Kabupaten DT II Alor, Propinsi Nusatenggara Timur. Luas daerah penyelidikan sekitar 10 x 12 km", terletak pada posisi geografis antara 124°43'30"- 124°49'30" BT dan 08°08'30" - 08°13'30" LS. Geomorfologi daerah penyelidikan paling tidak dapat dipisahkan menjadi empat satuan morfologi: dataran, kerucut vulkanik Kuarter, pegunungan vulkanik Tersier dan perbukitan kars. Satuan morfologi dataran menempati lembah sempit di daerah Bukapiting dan sekitarnya dengan elevasi mulai O hingga 50 m dpl. Satuan morfologi kerucut vulkanik menempati daerah sempit di bagian barat dan tengah daerah penyelidikan dengan tekstur morfologinya yang masih smooth. Satuan morfologi pegunungan vulkanik Tersier menempati sekitar 80 % daerah penyelidikan, pada umurnnya bertekstur morfologi kasar dan terjal. Satuan perbukitan kars menempati bagian utara daerah penyelidikan yang tersusun dari batugamping (terumbu).Ada lima kelompok batuan utama di daerah penyelidikan yaitu sedimen Tersier, vulkanik Tersier, batugamping, vulkanik Kuarter, dan endapan permukaan. Batuan sedimen Tersier merupakan sedimen turbidit marin dengan penyebaran lokal di sekitar manifestasi panas bumi Tuti-Adagai. Kelompok batuan vulkanik Tersier berkomposisi andesitik hingga riolitik menempati sebagian besar (- 70%) daerah penyelidikan dengan sumber erupsi tidak jelas. Kelompok batuan vulkanik Kuarter yang berkomposisi andesitik hingga dasitik menempati bagian tengah dan barat daerah penyelidikan dengan sumber erupsi umumnya berasal dari G. Atmal, G. Altingta dan G. Labapang. Kelompok patahan berarah timur laut - barat daya diperkirakan merupakan patahan• patahan mendatar (mengiri) yang secara lokal berupa patahan normal. Kelompok patahan ini diperkirakan telah mengontrol terbentuknya morfologi perbukitan terjal di sebagian besar daerah penyelidikan. Sedangkan patahan berarah barat - timur merupakan patahan naik dan telah menyebabkan Satuan Batugamping (Lm) terangkat sekitar 75 di atas permukaan laut di daerah penyelidikan. Manifestasi aktivitas hidrotermal, antara lain mata air panas, air mancur (spouting springs) dan ubahan hidrotermal, terjadi pada batuan sedimen Tersier. Mata air panas disini umumnya her-pH netral dengan suhu antara 50 hingga 84°C. Air mancur ber pH netral dengan temperatur bervariasi 96 - 104°C. Aktifitas hidrotermal disini, baik yang purba maupun yang sedang terjadi, telah menghasilkan batuan hidrotermal pada pH netral tipe deposisi antara lain: vein kalsit, sinter karbonat dan garam mudah terlarut.
Ketersediaan
#
Pusat Sumber Daya Mineral, Batubara dan Panas Bumi - Jln. Soekarno Hatta No. 444, Bandung, Jawa Barat (D11)
PMB LG 2000-4
PMB LG20004
Tersedia
#
Pusat Sumber Daya Mineral, Batubara dan Panas Bumi - Jln. Soekarno Hatta No. 444, Bandung, Jawa Barat (D11)
PMB LG 2000-4
PMB LG200041
Tersedia
Informasi Detail
- Judul Seri
-
-
- No. Panggil
-
PMB LG 2000 - 4
- Penerbit
-
Bandung :
Pusat Sumber Daya Geologi.,
2000
- Deskripsi Fisik
-
ii, 28 p. : ill. ; 21 cm
- Bahasa
-
Indonesia
- ISBN/ISSN
-
-
- Klasifikasi
-
551.234 GEO l
- Tipe Isi
-
-
- Tipe Media
-
-
- Tipe Pembawa
-
-
- Edisi
-
-
- Subjek
-
- Info Detail Spesifik
-
-
- Pernyataan Tanggungjawab
-
Tim Geologi Panas Bumi : Penyusun
Versi lain/terkait
Tidak tersedia versi lain
Lampiran Berkas
Tidak Ada Data