Secara administratif lokasi penyelidikan aliran panas Gunung Sago termasuk ke dalam Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat Sistem panas bumi Gunung Sago berada di lingkungan dominan batuan Vulkanik.
Struktur geologi yang berkembang di daerah penyelidikan berupa sesar normal yang berarah relatif baratlaut-tenggara sesar lainnya berarah baratdaya - timurfaut. Pemunculan manifestasi mata air panas,di Sago Gunung tidak ditemukan dan dari Estimasi suhu permukaan juga setelah kita lakukan
penyelidikan temyata di diduga ada indikasi tanah panas seperti alterasi juga tidak tidak ditemukan kemungkin ada sudah tertimbun longsoran atau dengan bahasa lokal Ga/ado. Sumber panas (heat sources) diperkirakan berkaitan dengan adanya struktur normal dan tubuh intrusi yang muncul batuan andesit di permukaan, dimana tubuh tersebut berperan sebagai sumber panas yang memanasi air bawah permukaan yang kemudian naik melalui celah-celah dan rekahan akibat kegiatan tektonik dan terperangkap dalam reservoir panas bumi.
Dari hasil pengeboran aliran panas di daerah panas bumi Gunung Sago
temperatur dasar lubang berkisar antara 19,96°C hingga 33,07°C, dengan luas daerah anomali mencapai ± 4,56 _ km2• Sebaran nilai gradien temperatur permukaan berkisar antara 0,01 hingga 0,34°Clm deng;JJJ total luas zona anomali adalah ± 2, 15 krri2. Sebaran nilai aliran panas (heat flow) berkisar antara 0,01
hingga 0,35 Wnn2 dengan total luas zona anomali adalah ± 1,48 km'.
Hasil kompilasi dari anomali gradien termal, anomali temperatur dasar
lubang, anomali aliran panas menunjukkan luas anomali ± 6 Km2•

Hasil penyelic:Jikan aliran panas menunjukkan bahwa zona anomali berada di bagian tengah dan selatan tenggara dari daerah lokasi penyelidikan. Batuan didominasi oleh batuan vulkanik yaitu batuan Dasit, breksi andesit dan basal,aglomerat serta pecahan lava yang telah mengalami kegiatan tektonik dalam jangka waktu yang panjang antara Pra Tersier hingga Kuarter sehingga terjadi fracturing I rekahan-rekahan yang intensif yang memungkinkan fluida bersarang pada formasi batuan tersebut. Disamping itu batuan lava andesit juga mengalami pelapukan memiliki permeabilitas primer karena terbentuk endapan lahar lava yang kemungkinan besar tertutup tidak muncul fluida air panas ke permukaan.

Tidak tersedia versi lain

Tidak Ada Data