Panas Bumi
Laporan Akhir EvaLuasi Penyediaan Data Pengeboran Panas Bumi
Oleh Pemerintah Menggunakan Pengeboran Deep Slim Hole-2017
Risiko bawah pennukaan merupakan persoalan yang melekat pada pengembangan energi panas bumi. Dalam pengusahaan panas bumi, rtsiko• risiko tersebut sudah bennula sejak awal investasi, yakni pada saat eksplorasi pengeboran untuk pembuktian keberadaan sumber daya. Tujuan dari eksplorasi pengeboran tersebut adalah untuk membuktikan adanya sumber daya panas bumi dalam suatu reservoir beserta kualitas-kualitas teknisnya, sehingga ini sekaligus untuk memitigasi risiko-risiko tersebut. Hingga kini, pengeboran sumur masih menjadi metode yang sangat penting dan "wajib" natam eksplorasi panas bumi.
Terobosan-terobosan dari srsr eksplorasi telah diusulkan dan dikoordinasikan antara Ditjen EBTKE dan Sadan Geologi dalam berbagai forum, salah satu terobosan adalah: "Eksplorasi pengeboran sumur dalam oleh Sadan Geologi menggunakan APBN". Opsi ini juga mendapat dukungan dari Komite Eksplorasi Nasional dan mendapat kesepahaman dari Bappenas dan Ditjen Anggaran-Kementerian Keuangan dalam beberapa sesi pembahasan program dan anggaran.
Untuk mencapai target roadmap pengembangan panas bumi tersebut, salah s.nu usulan terobosan dari sisi hulu adalah kegiatan eksplorasi oleh Pemerintah. Eksplorasi oleh Pemerintah ini dil~kan dalam rangka meningkatkan kualitas dan level keyakinan data geosain Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) dan ditujukan untuk memitigasi risiko kegagalan mendapatkan
cadangan terbukti (risiko sumber daya) pada saat pengembangan lapangan panas bumi oleh pengembang.
Hasil inventarisasi data yang ada di Sadan Geologi dan juga hasil
• evaluasi survei Penugasan oleh badan usaha maupun pemerintah daerah, terdapat 12 lokasi panas bumi dengan puncak reservoir dangkal. Prioritas utama adalah daerah vulkanik dengan . temperatur reservoir diatas 200° C. Prioritas kedua adalah daerah Bora, Maranda, Lainea, Panti,dan Marana. Lokasi Bora dan Marana telah dilakukan pengeboran landaian suhu hingga mencapal kedalaman
250 m, dengan hasil yang baik, dimana terdapat nilai gradien tennal yang melebihi gradien normal..
Sumur eksplorasi pengeboran slim hole seharusnya didesaln berbeda dengan sumur standar/produksi. Kita sering melihat rencana pengeboran slim hole yang mirip dengan sumur standar/produksi, hanya saja pengeboran slim hole menggunakan susunan casing yang ukurannya satu atau dua kali lebih kecil dari sumur standar/produksi. Desain ini masih membutuhkan mesin pengeboran yang besar 'sehingga biayanya tidak begitu berbeda signifikan. Pengeboran sumur eksplorasi slim hole (strike hole) yang diusulkan Sadan Geologi akan dilakukan dengan mesin bor Atlas Copco tipe CS-14 untuk kedalaman reservoir
sampai dengan 1000 m, yang direncanakan adalah casing berukuran 8 %"
hingga perforated casing 2 %".
Evaluasi penyediaan data pengeboran slim hole ini merupakan terobosan dalam evaluasi geosain daerah prospek panas bumi yang siap di kembangkan dan untuk dilakukan Eksplorasi dengan menggunakan metoda pengeboran slim hole oleh Pemerintah terutama untuk reservoir yang dibawah 1000 meter.
Ketersediaan
Tidak ada salinan data
Informasi Detail
- Judul Seri
-
-
- No. Panggil
-
PMB LU 2017 - 1
- Penerbit
-
Bandung :
Pusat Sumber Daya Mineral BatuBara dan Panas Bumi.,
2017
- Deskripsi Fisik
-
54 Hal, daftar gambar, daftar tabel, berwarna, co
- Bahasa
-
Indonesia
- ISBN/ISSN
-
-
- Klasifikasi
-
550.836 OLE l
- Tipe Isi
-
-
- Tipe Media
-
-
- Tipe Pembawa
-
-
- Edisi
-
-
- Subjek
-
- Info Detail Spesifik
-
-
- Pernyataan Tanggungjawab
-
-
Versi lain/terkait
Tidak tersedia versi lain
Lampiran Berkas
Tidak Ada Data