Survei tinjau gambut dilakukan di wilayah administrasi Kabupaten Banyuasin yang memiliki indikasi endapan gambut. Area yang memiliki indikasi endapan gambut diantaranya adalah Kecamatan Selat Penuguan, Kecamatan Banyuasin II, Kecamatan Air Salek, Kecamatan Muara Padang, Kecamatan Karang Agung Ilir, Kecamatan Makarti Jaya, Kecamatan Muara Sugihan dan Kecamatan Air Kumbang.
Secara geologi, daerah survei tinjau berada pada Cekungan Sumatera
Selatan, dimana endapan gambut terbentuk di bagian Timur cekungan pada umur Kuarter.Indikasi keterdapatan endapan gambut di daerah survei tinjau
ditunjukkan oleh keterdapatan suatu morfologi dataran rendah di bagian pesisir,
keterdapatan endapan rawa pada peta geologi regional, dan keterdapatan tanggul sungai yang mengontrol pembentukan endapan gambut. Daerah
endapan gambut berada diantara tanggul Sungai Upang - Sungai Musi, Sungai Musi - Sungai Banyuasin, Sungai Banyuasin – Sungai Air Calik, dan Sungai Air Calik – Sungai Air Lalang
Hasil pengamatan dari pengeboran yang berjumlah 63 titik diketahui
bahwa ketebalan gambut bervariasi antara 5 cm hingga 210 cm. Berdasarkan hasil kegiatan survey tinjau, ditemukan 7 (tujuh) cekungan gambut di daerah penyelidikan yaitu Cekungan Gambut Karang Agung Ilir, Cekungan Gambut Selat Penuguan, Cekungan Gambut Sungsang, Cekungan Gambut Makarti Jaya, Cekungan Gambut Air Salek, Cekungan Gambut Air Kumbang dan Cekungan Gambut Muara Padang.
Kualitas gambut menunjukan nilai kalori antara 2.245 – 4.478 kal/gram
(adb), kelembaban antara 7,14% - 14,55% (adb), kadar sulfur antara 0,22% -
3,41%, kadar abu 6,06% -49,97%, nilai bulk density antara 0,01 – 0,0,44 ton/m3 .
Luas sebaran gambut 1.039.780.000 m2 atau 103.978 ha. Sumber daya gambut dibagi atas 3 bagian menurut ketebalannya dengan interval skala 1 m pada peta isopah, yaitu ketebalan 0-1 m, 1-2 m dan 2-3 m. Berdasarkan cara perhitungan tersebut terdapat Sumber Daya Hipotetik gambut sebesar
124.540.000 ton gambut kering.

Tidak tersedia versi lain

Tidak Ada Data