Survei tinjau batubara di Kabupaten Kutai Barat, Provinsi Kalimantan Timur ini merupakan suatu kegiatan penyelidikan batubara yang dilakukan pada daerah-daerah green area (wilayah yang tidak berada di dalam wilayah IUP/PKP2B atau wilayah yang izin/kontraknya telah berakhir/dikembalikan pada negara serta belum mencapai tahapan operasi produksi). Pemilihan daerah ini dilakukan untuk pengembangan kawasan wilayah usaha pertambangan (WUP) Kabupaten Kutai Barat pada sektor energi batubara dan diharapkan dapat memberikan sumbangan untuk kemajuan dan meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat.
Secara geologi daerah penyelidikan berada pada Cekungan Kutai, cekungan ini tersusun oleh Batu Gunungapi Nyaan, Formasi Tanjung, Formasi Haloq, Anggota Batugamping Ritan, Formasi Tuyu, Formasi Ujoh Bilang, Intrusi Sintang, Formasi Karamuan, Formasi Pamaluan, Formasi Warukin, Formasi Meliat/Merangoh, Formasi Pulubalang, Formasi Balikpapan, Formasi Kampungbaru, Batuan Gunungapi Metulang dan Aluvium.
Dari hasil pemetaan geologi di lapangan, ditemukan 14 lokasi singkapan batubara dengan ketebalan berkisar 0,3 meter hingga 2,0 meter. Hasil rekonstruksi data yang dilakukan, endapan batubara di daerah penyelidikan diperkirakan terdiri dari 13 lapisan/seam batubara dan diberi notasi seam A, seam B, seam C, seam D, seam E, seam F, seam G, seam H, seam I, seam J, seam K, seam L dan seam M. lapisan- lapisan batubara tersebut ditemukan pada Formasi Pulubalang dan Formasi Pamaluan. Sebaran lapisan batubara ini memiliki arah relatif baratdaya-timurlaut dengan kemiringan berarah baratlaut dan tenggara.
Berdasarkan data hasil analisis laboratorium, batubara di daerah penyelidikan memiliki nilai kalori (CV, adb) berkisar 5088- 7967 cal/gr. Jumlah batubara daerah penyelidikan dikategorikan sebagai target eskplorasi dengan
kuantitas sebesar 7.822.787 ton.

Tidak tersedia versi lain

Tidak Ada Data