Data dan neraca sumber daya batubara, gambut dan GMB digunakan oleh kementerian atau lembaga terkait pembuatan kebijakan di sektor energi, sehingga dalam kegiatan pemutakhiran neraca sumber daya diperlukan keakuratan data yang telah diinventarisasi. Alur data penyelidikan berperan sangat penting dalam menunjang keakuratan dan termutakhirkannya data sumber daya dan cadangan batubara, gambut dan GMB. Sumber data pada neraca sumber daya merupakan data primer berupa laporan hasil kegiatan penyelidikan yang dilakukan oleh Pusat Sumber Daya Mineral, Batubara dan Panas Bumi (PSDMBP) dan data sekunder berupa laporan hasil Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) dari perusahaan pemegang Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B), Izin Usaha Pertambangan (IUP) dan Wilayah Kerja (WK) GMB. Status sumber daya batubara Indonesia tahun 2020 adalah sebesar 143.730,90 juta ton dan cadangan sebesar 38.805,48 juta ton. Sumber daya Batubara untuk Tambang Dalam Tahun 2020 sebesar 43,53 miliar ton dengan
total cadangan sebesar 173,51 juta ton. Sumber daya gambut Indonesia hingga tahun 2020 sebesar 13.523,64 juta ton gambut kering dengan nilai kalori
berkisar dari 1.405 - 5.950 kalori/gram (adb). Sedangkan untuk sumber daya GMB Indonesia tahun 2020 adalah sebesar 71,40 Tcf. Hasil kegiatan pemutakhiran data menunjukkan bahwa pada tahun 2020, total sumber daya GMB Indonesia adalah sebesar 71,40 Trilliun Cubic Feet (Tcf), terdiri atas 154.668.867.106 Scf atau 0,15 Tcf hasil kegiatan penyelidikan PSDMBP di 16 lokasi dan 71,25 Tcf hasil kegiatan eksplorasi 54 WK GMB yang diperoleh dari Ditjen Migas melalui SKK Migas
Sumber daya gambut hingga tahun 2020 sebesar 13.523,64 atau 13,52 miliar ton gambut kering dengan nilai kalori gambut berkisar dari 1.405 s.d 5.950 kal/g (adb). Sumber daya gambut tersebut berasal dari 69 lokasi, yang tersebar 30 lokasi di Pulau Sumatera, 38 lokasi di Pulau Kalimantan, dan satu lokasi terletak di Pulau Sulawesi.

Tidak tersedia versi lain

Tidak Ada Data