Text
Terjemahan: Dukono, Sumber Utama Pelepasan Gas (Degassing) Gunungapi di Indonesia, Ditopang oleh Indian-Morb Komposisi Rendah
Dukono-yang terletak di pulau Halmahera- adalah salah satu gunungapi paling kurang dikenal di Indonesia. Kompilasi dari laporan yang ada dan langka menunjukkan bahwa gunungapi yang terpencil dan sulit diakses ini telah meletus secara teratur sejak 1933, dan telah mengalami manifestasi erupsi terus menerus selama dekade terakhir. Studi pertama mengenai emisi gasnya, disajikan dalam tulisan ini, menyoroti kontribusi volatil magmatik yang sangat besar ke atmosfer, dengan perkiraan output tahunan sekitar 290 kt SO2, 5000 kt H₂O, 88 kt CO2, 5 kt H₂S dan 7 kt Hz. Dengan asumsi bahwa angka-angka ini mewakili aktivitas letusan jangka panjang dan berkelanjutan, maka Dukono adalah titik pelepasan gas vulkanik yang paling menonjol di Indonesia saat ini dan memiliki peringkat diantara sepuluh sumber SO₂ vulkanik di dunia. Dengan menggabungkan temuan kami dengan hasil fluks SO₂ vulkanik terbaru lainnya, yang diperoleh selama kampanye berkala di sejumlah gunungapi menggunakan DOAS dan Kamera-UV, jumlah emisi SO₂ untuk Indonesia diperkirakan 540 kt tahun, mewakili 2-3% kontribusi SO₂ vulkanik global ke atmosfer. Angka ini harus dianggap sebagai emisi gas minimal dari banyak gunungapi aktif lain di Indonesia perlu dievaluasi. Output pelepasan gas (degassing) yang besar dari Dukono ini didukung oleh sumber mantel Indian-MORB (I-MORB) komposisi rendah (depleted). Yang terakhir ini masih mengalami tekanan lateral dari mencuramnya lempeng subduksi, gaya ke bawah dari lempeng Laut Filipina dan gerakan ke barat dari fragmen benua di sepanjang patahan Sorong, menyebabkan fluks fluida tinggi ke permukaan. Selama aktivitas erupsi Dukono, reservoir magma telah berubah dari sumber yang kurang terdiferensiasi yang mensuplai aliran lava tebal masa lalu menjadi cairan magma (melf) yang lebih berevolusi yang menopang aktivitas letusan yang sedang berlangsung saat ini.
Tidak tersedia versi lain