Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh, berdasarkan hasil survei pendahuluan
,sedikitnya memiliki 2 lokasi potensi panas bumi, yaitu daerah panas bumi Alue
Calong .dan Pulo Seunong yang •dicirikan oleh manifestasi panas bumi berupa
. mata air panas dengari temperatur 48°C hingga 83°C. Kedua daerah panas bumi tersebut secara geologi berada pada struktur depresi yang secara regional termasuk dalam segmen Sesar Besar Sumatera, sehingga daerahnya diperkirakan memiliki kondisi permeabilitas dan sirkulasi air yang baik, serta k~mungkinan memiliki gradien panas yang cukup untuk rnernbentuk suatu sistem panas bumi.

Daerah panas bumi Alue Calong yang tersusun oleh litologi meta-vulkanik dan vulkanik Pra-Tersier dan sedimen Kuarter, diperkirakan memiliki batuan plutonik muda Kuarter .•yang umurnya sebanding dengan magmatisme dan vulkanlsme . Gunung Peut Sago yang ada 27 km di tenggaranya sebagai sumber panas dalam sistem panas bumi Alue Calong. Perhitungan geotermometemya
. menunjukkan temperatur bawah permukaan sebesar 150°C. Dengan perhitungan luas daerah prospek 6 km2, maka besamya potensi sumber daya panas bumi spekulatifnya adalah sebesar 60 MWe dengan asumsi rapat daya 1 O MWe/km2.

Daerah panas bumi Pulo Seunong litologi~ tersusun oleh batuan berumur Tersier yang diduga sudah tidak memiliki sisa panas untuk berperan sebagai sumber panas dalam sistem panas bumi. Sistem panas bumi di Pulo Seunong diduga berkaitan dengan proses sirkulasi air meteorik di sepanjang struktur patahan yang dalarn dan mengalami peningkatan temperatur air akibat peningkatan nilai gradien temperatur bumi, sehingga muncul kembali di permukaan sebagai mata air panas bertemperatur maksimal 48°C. Perhitungan geotermometer air panasnya sebesar 130°C. lnteraksi air panas dengan batuan
-. sulfida di daerah mineralisasi telah menghasilkan air panas sulfat ber-pH netral. Dengan luas daerah prospek 1 km2 dan asumsi rapat daya 1 O MWe/km2, maka potensi sumber daya panas bumi spekulatifnya sebesar 1 O MWe.

Tidak tersedia versi lain

Tidak Ada Data