Perpustakaan Badan Geologi

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral

  • Beranda
  • Informasi
  • Berita
  • Area Pustakawan
  • Area Anggota
  • Pilih Bahasa :
    Bahasa Arab Bahasa Bengal Bahasa Brazil Portugis Bahasa Inggris Bahasa Spanyol Bahasa Jerman Bahasa Indonesia Bahasa Jepang Bahasa Melayu Bahasa Persia Bahasa Rusia Bahasa Thailand Bahasa Turki Bahasa Urdu

Pencarian berdasarkan :

SEMUA Pengarang Subjek ISBN/ISSN Pencarian Spesifik

Pencarian terakhir:

{{tmpObj[k].text}}
Image of Laporan eksplorasi pendahuluan penyelidikan umum
batubara untuk carbon capture storage,material maju dan agroindustri Daerah Kabupaten Musi Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan
Penanda Bagikan

Text

Laporan eksplorasi pendahuluan penyelidikan umum batubara untuk carbon capture storage,material maju dan agroindustri Daerah Kabupaten Musi Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan

Rahmat, Soleh Basuki - Nama Orang; Suhada, Dede Ibnu - Nama Orang; Simatupang, David P - Nama Orang; Prahesti, Iudhi Oki - Nama Orang; Maryono, Agus - Nama Orang;

Batubara merupakan salah satu sumber energi yang diandalkan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri maupun penghasil devisa negara. Batubara disamping dapat digunakan secara langsung sebagai sumber energi juga dapat dimanfaatkan sebagai tempat penyimpanan gas karbon yang menjadi salah satu penyebab pemanasan global. Selain itu, batubara dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku material maju dan agroindustri. Hasil penyelidikan di daerah penyelidikan menunjukkan bahwa formasi pembawa batubara adalah Formasi Muaraenim yang berumur Miosen Akhir s.d. Pliosen. Seam yang muncul di daerah penyelidikan adalah Seam Mangus, Burung, Benuang, Kebon dan Benakat. Secara megaskopis, kenampakan lapisan batubara mempunyai warna hitam kecoklatan hingga hitam, kilap agak terang hingga kusam, mengotori tangan, gores-garis coklat, keras, brittle, cleat terlihat jelas, setempat struktur kayu masih terlihat. Berdasarkan hasil analisis kimia, fisika dan petrografi organik, batubara di daerah penyelidikan termasuk peringkat lignit hingga subbituminous C (ASTM). Hasil modelling yang dilakukan dengan menggunakan CRESS menunjukkan
potensi sumberdaya batubara permukaan dengan kedalaman < 100 meter adalah sebesar 1.1 juta ton dengan klasifikasi inventori tereka. Sedangkan untuk batubara dengan kedalaman > 100 m, nilai inventori tereka adalah sebesar 3.8 juta ton. Total keseluruhan inventori tereka di daerah eksplorasi blok Sekayu adalah sebesar 4.9 juta ton. Apabila digunakan sebagai tempat untuk menyimpan gas CO2 (carbon capture and storage, CCS), pada kedalaman lebih dari 100 m dari permukaan tanah asal, jumlah kandungan gas CO2 yang dapat disimpan pada blok Sekayu untuk Rf 20% dan C 40% adalah sebesar 84.7 juta scf, sementara untuk rf 60% dan C 60% adalah sebesar 381.3 juta scf. Untuk pembuatan grapena dan graphene quntum dots (GQDs), dari empat belas sampel batubara daerah penyelidikan menunjukkan bahwa dengan metodologi ekstraksi menggunakan ultrasonikasi multitahap, dapat menghasilkangrafena (Gs), reduced graphene oxide (rGO) dan graphena quantum dots (GQDs). Spektroskopi FTIR dan UV-Vis memastikan sintesis grafena dari batubara dalam bentuk grafena (Gs) atau rGO dan GQDs. Analisis XRD juga menunjukkan adanya GO dan rGO yang terbentuk. GQDs yang terbentuk memiliki warna yaitu kuning, hijau dan biru. Untuk asam humat, batubara di daerah penyelidikan memiliki yield ekstraksi senyawa humat (asam humat dan asam fulvat) yang cukup bervariasi.
Hasil analisis menunjukkan bahwa proses ekstraksi pada suhu 650C memiliki nilai yield asam humat yang lebih besar dibandingkan dengan proses ekstraksi pada suhu 300C. Nilai yield senyawa humat untuk proses ekstraksi pada suhu 300C berkisar antara 9 – 33%, sementara untuk proses ekstraksi dengan suhu 650C berkisar antara 13 – 54%. Ini menunjukkan bahwa suhu pada saat ekstraksimerupakan hal yang harus diperhatikan. Sementara itu, yield asam humat menunjukkan nilai yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan asam fulvat. Nilai terendah dimiliki oleh sampel ASD-01A dengan yield 6% dan tertinggi berada pada sampel SAK-01B dengan yield 34%. Dengan minimum yield asam humat yang baik adalah 20%, maka tidak semua batubara di daerah penyelidikan baik untuk dikembangkan asam humatnya.


Ketersediaan
#
Pusat Sumber Daya Mineral, Batubara dan Panas Bumi - Jln. Soekarno Hatta No. 444, Bandung, Jawa Barat LA 2023 - 1 BB
LA 2023 - 1 BB
Tersedia - item_status_name
Informasi Detail
Judul Seri
-
No. Panggil
LA 2023 - 1 BB
Penerbit
Bandung : Pusat Sumber Daya Mineral BatuBara dan Panas Bumi., 2023
Deskripsi Fisik
125p.; ill.:21 cm x 30 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
NONE
Tipe Isi
text
Tipe Media
unmediated
Tipe Pembawa
other (unmediated)
Edisi
-
Subjek
Batubara
Musi Banyuasin
Carbon Capture Storage
Info Detail Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
Pusat Sumber Daya Mineral Batubara dan Panas Bumi
Informasi Lainnya
Kode Wilayah
LA
Pulau Dan Lembar Peta
Sumatera
Provinsi
Sumatera Barat
Koordinat - Latitude
-
Koordinat - Longitude
-
Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain

Lampiran Berkas
Tidak Ada Data

Perpustakaan Badan Geologi
  • Informasi
  • Berita
  • Area Pustakawan
  • Area Anggota

Perpustakaan

  • Pusat Survei Geologi
  • Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi
  • Pusat Sumber Daya Mineral, Batubara dan Panas Bumi
  • Pusat Air Tanah dan Geologi Tata Lingkungan
  • Balai Besar Survei dan Pemetaan Geologi Kelautan
  • Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi

Cari

masukkan satu atau lebih kata kunci dari judul, pengarang, atau subjek


Badan Geologi - 2025

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral

Pilih subjek yang menarik bagi Anda
  • Karya Umum
  • Filsafat
  • Agama
  • Ilmu-ilmu Sosial
  • Bahasa
  • Ilmu-ilmu Murni
  • Ilmu-ilmu Terapan
  • Kesenian, Hiburan, dan Olahraga
  • Kesusastraan
  • Geografi dan Sejarah
Icons made by Freepik from www.flaticon.com
Pencarian Spesifik
Kemana ingin Anda bagikan?