Text
Laporan evaluasi potensi LTJ, Valuable, trace elements dalam batubara dan abu batubara
Rare Earth Element and Yttrium atau Logam Tanah Jarang (LTJ) adalah kelompok unsur logam yang termasuk ke dalam golongan transisi atau kelompok kimia lanthanida, ditambah dengan scandium dan yttrium. Secara umum, LTJ di dunia dapat dijumpai pada berbagai jenis deposit antara lain pada batuan beku perarkalin, deposit iron-oxide-copper-gold, intrusi batuan beku pegmatit, batuan metamorf, tanah lapukan batuan yang kaya akan besi dan aluminium, sebagai endapan letakan (placer) serta tipe ion-absorbtion. Selain itu alternatif deposit LTJ juga dapat ditemukan di batubara, terutama terkonsentrasi lebih baik pada abu batubara. Indonesia sebagai negara yang memiliki deposit batubara yang cukup besar melihat adanya potensi LTJ dari batubara. Untuk itu dilakukan penyelidikan untuk penyiapan data dan informasi terkait potensi LTJ, valuable dan trace elements dalam batubara dan abu batubara di Indonesia. Metode penyelidikan yang digunakan adalah dengan melakukan pengambilan sampel batubara di lokasi yang dicurigai terkayakan kandungan LTJ nya. Sampel batubara dan abunya kemudian dikirimkan ke laboratorium ALS di Kanada untuk dianalisis kandungan potensi LTJ, valuable dan trace elements. Hasil penyelidikan menunjukkan konsentrasi total LTJ pada FABA berkisar 82.37 ppm - 254.58 ppm sedangkan konsentrasi total LTJ pada batubara asal berkisar 2.57 ppm - 16.25 ppm. Konsentrasi total LTJ yang terkandung pada FABA mengalami pengayaan sekitar
10-15 kali lipat dibanding pada batubara asalnya. Konsentrasi REO pada FABA
berkisar 99.44 ppm – 307.40 ppm. Keseluruhan nilai persentase critical LTJ pada sampel FA berada di atas 30% dan memiliki nilai Coutl > 1,0. Sampel FA dari PLTU yang diteliti termasuk dalam kluster II sebagai promising raw material LTJ. Berdasarkan perhitungan CC pada sampel batubara untuk trace dan valuable elements, menunjukkan bahwa sebagian besar unsur jejak pada sampel termasuk ke dalam ketegori normal (0,5 < CC < 2) dan depleted (CC < 0,5). Meskipun berdasarkan individu sampel batubara, terdapat tiga sampel batubara yang terkategorikan sebagai slightly enriched (2 < CC < 5). Sampel tersebut mengalami pengayaan berupa unsur Sn sebesar 2,15. Sedangkan sampel lainnya mengalami pengayaan berupa unsur V sebesar 2,23, Sc sebesar 2,27 dan W sebesar 2,42. Hal tersebut menunjukkan bahwa batubara di daerah evaluasi kurang mendapatkan pengayaan untuk trace dan valuable elements-nya.
Tidak tersedia versi lain