Text
Endapan batubara didaerah Kualakurun dan Tewah Kabupaten Gunungmas Propinsi Kalimantan Tengah
Daerah Kualakurun umumnya ditumbuhi oleh hutan tropis, pada bagian barat masih merupakan hutan yang cukup lebat, sedangkan pada bagian timur hutan-hutan tersebut telah diusahakan oleh salah satu perusahaan kayu yang telah mempunyai izin HPH didaerah tersebut. Sawah dan ladang umumnya terletak di sekitar aliran Sungai Kahayan. Binatang yang umum dijumpai didaerah penyelidikan adalah babi hutan, kera, ular, burung sebagai hewan yang hidup liar di hutan- hutan, sedangkan binatang yang merupakan peliharaan penduduk adalah sapi, kerbau, ayam. Penduduk umumnya bermukim disepanjang aliran Sungai Kahayan dian- tara' nya di desa Tumbangmiwan, Tanjungriu, Teluk Nyatu, Petak Bahandang, Tumbang Anjir, Kualakurun, Tumbang Tambirah, Sarerangan, Pejangei dan Tewch. Mata pencaharian penduduk umumnya mendulang emas, mengambil batuan untuk pondasi, berladang dan menebang kayu. Umumnya mereka terdiri dari Suku Dayak dan sebagian kecil Suku Banjar, Bugis dan Jawa sebagai pendatang. Agama yang dianut oleh sebagian besar Suku Dayak adalah Kristen, sedangkan pendatang umumnya beragama Islam. Sarana pendidikan yang terdapat di Kecamatan K~alakurun dan Kecamatan Tewah cukup memadai, dimana jumlah sekolah Dasar, SMP dan SMA dapat menampung semua murid di daerah tersebut. Sarana transportasi yang menghubungkan daerah penyelidikan dengan daerah lain hanya melalui Sungai Kahayan. Iklim yang mempengaruhi daerah penelitian adalah iklim tropis dengan suhu rata-rata berkisar dari 25- 34'€. Musim hujan umumnya berlangsung sekitar bulan September sampai Pebruari dengan curah hujan rata-rata 2668 mm/tahun, sedangkan musim kemarau berlangsung pada bulan Maret sampai Agustus.
Tidak tersedia versi lain