Text
Laporan survei geokimia regional bersistem lembar Morotai A-2, Pulau Halmahera, Provinsi Maluku Utara
Daerah penyelidikan Lembar Morotai A-2 secara admnistratif termasuk dalam wilayah Kabupaten Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara dengan luas penyelidikan sekitar ± 1000 km2.
Pengolahan geokimia terhadap 100 sampel sedimen sungai, dilakukan dengan analisis statistika yang kemudian dimodelkan dengan menggunakan system informasi geografis. Analisis statistik yang digunakan merupakan analisis unsur tunggal yaitu pengolahan data geokimia unsur secara sendiri-sendiri. Analisis unsur tunggal ini dilakukan pada unsur Cu, Pb, Zn, Ag, Fe, Mn, Co, Ni, Cr, Cd, Li, K, Bi, Sr, Na, Mg, Au, As, Sb, Mo, V, Ba, Ce, Dy, Er, Eu,Gd, Ho, La, Lu, Nd, Pr, Sc, Sm, Tb, Tm, Y, Yb, SiO2, Al2O3, Fe2O3, CaO, MgO, Na2O, K2O, TiO2, P2O5 dan MnO. Pengolahan data geokimia ini ditujukan untuk mengetahui Anomali dan untuk mengetahui adanya daerah peninggian atau peningkatan kadar unsur. Dalam penentuan kelas geokimia untuk mendapatkan daerah peninggian nilai Anomali unsur dengan cara menghitung dengan rumus rata-rata ditambah 2 (dua) atau 3 (tiga) kali simpangan baku .
Dari hasil asosiasi dan anomali unsur dari hasil analisis kimia sampel sedimen sungai dan analisis kimia batuan diperoleh beberapa lokasi deliniasi mineralisasi
logam pada Daerah Aliran Sungai (DAS) di Lembar Morotai A-2 sebagai berikut :
unsur Zn (Seng) dan Ag (Perak), terdiri dari 2 (dua) deliniasi, unsur Cu (Tembaga), As (Arsen) dan Sb (Antimon), terdiri dari 2 (dua) deliniasi, unsur Au (Emas) dan Cu (Tembaga) terdiri dari 4 (empat) deliniasi, unsur Ce (Serium), Er (Erbium) dan Tb (Terbium), terdiri dari 3 (tiga) deliniasi, unsur Dy (Disprosium), Ho (Holmium), Nd (Neodimium), Sc (Skandium), Sm (Samarium), Tb (Terbium) dan Yb (Iterbium), terdiri dari 3 (tiga) deliniasi dan unsur Nd (Neodimium), Pr (Praseodimium), Sc (Skandium) dan Y (Itrium), terdiri dari 1 (satu) deliniasi.
Secara geologi regional hasil analisis kimia dan statistic berupa asosiasi unsur, anomali unsur, mineral butir dan kimia batuan pada umumnya berada di beberapa satuan atau formasi antara lain : Formasi Togawa (Qpt), terdiri dari : batupasir tufaan dan konglomerat berkomponen andesit dan basal berumur Plistosen, Batuan Gunungapi Holosen (Qhva) terdiri dari : lava dan breksi andesit, batuan lava yang terbentuk di lokasi penyelidikan berasal dari kawah gunungapi ibu atau Gunung Tolimadu yang mengisi rekahan dan Formasi Bacan (Tomb) terdiri dari : batuan gunungapi berupa lava, breksi dan tufa, dengan sisipan konglomerat.
Tidak tersedia versi lain