Text
Laporan akhir survei rinci geokimia (pertagastech) daerah panas bumi Gunung Endut Kabupaten Lebak Provinsi Banten
Komposisi kimia dari beberapa mata air panas dapat mengindikasikan kemungkinan bentuk alur hidrologi, akan memberikan pola data jenis manifestasi dan karakteristik kimiawi yang diperlukan untuk merefleksikan derajat pencampuran antara air dingin permukaan dengan aliran air panas yang berasal dari reservoir panas bumi (Wohletz, K. and Heiken, G, 1992). Jenis kenampakan gejala panas bumi yang muncul ke permukaan di antaranya dapat dikelompokkan menjadi solfatara, fumarol, tanah panas, dan mata air panas (Giggenbach dan Soto, 1992). Sumber daya panas bumi yang erat kaitannya dengan magma memiliki kapasitas sumber uap relatif tinggi, temperatur tinggi dan tekanan besar. Secara alami uap tersebut akan menerobos mengalir melalui bagian yang permeabilitas atau berporositas besar sampai ke permukaan muncul berupa manifestasi panas bumi. Magma dalam perut bumi memiliki massa panas yang kaya dengan senyawa kimia gas diantaranya CO2, H2S, SO2, dan Cl2. Komposisi senyawa kimia terlarut dalam air atau uap, serta gas pada manifestasi yang ditemui dapat merupakan produk hasil reaksi yang terjadi antara gasgas tersebut dengan oksigen (reaksi oksidasi-reduksi) atau hasil interaksi antara fluida panas dengan mineral tertentu yang terkandung pada batuan (Giggenbach, W., 1988). Salah satu cara untuk mengetahui adanya sumber aktivitas panas bumi di bawah permukaan adalah dengan metode passive soil sampling dengan teknik vertical sampler sehingga hanya dapat mengadsorb unsur dari satu arah vertikal. Logam Hg mudah menguap dan membentuk sulfida-sulfida akibat adanya aktivitas panas bumi. Konsentrasi Hg akan terakumulasi pada lapisan tanah zona B yang pada umumnya (distribusi horizontal) terletak satu meter di bawah permukaan tanah (Kooten, 1987).
Tidak tersedia versi lain