Text
Laporan survei rinci geologi daerah panas bumi gunung ciremai, Kabupaten Kuningan, Provinsi Jawa Barat
Kegiatan survei rinci di Daerah panas bumi Gunung Ciremai, Kabupaten Kuningan, Provinsi Jawa Barat, dilaksanakan untuk mengidentifikasi peranan kontrol struktur geologi terhadap zona permeabilitas dan mengetahui zonasi mineral ubahan serta mengestimasi umur batuan atau proses hidrotermal yang terjadi, dalam kaitannya dengan pembentukan sistem panas bumi di daerah Gunung Ciremai, melalui pengamatan dan pengambilan conto di lapangan, analisis laboratorium serta interpretasi data.
Hasil survei rinci geologi menunjukkan batuan tertua terdiri dari batuan sedimen (perselingan batupasir, batulempung, batupasir tufaan dan breksi) bagian dari Formasi Ciherang yang berumur Tersier. Secara tidak selaras di atasnya terdiri dari batuan vulkanik yang berumur Kuarter. Berdasarkan sumber erupsinya, batuan terbagi menjadi 4 (empat) satuan, dari tua ke muda yaitu satuan batuan berasal dari erupsi Gunung Putri (lava), satuan batuan Gunung Gegerhalang (aliran piroklastik-1, lava-1, satuan piroklastik, dan lava-2), satuan batuan vulkanik hasil erupsi Gunung Ciremai (aliran piroklsatik-1, jatuahn piroklastik-1, lava-1, aliran piroklastik-2, lava-2, lava-3, jatuhan piroklastik-2, lava-4 dan jatuhan piroklastik-3), satuan batuan hasil erupsi samping Gunung Buntung (lava), hasil erupsi Gunung Dulang (lava), hasil erupsi Gunung Pucuk (lava) dan hasil erupsi Gunung Sukageri (lava dan jatuahan piroklastik).
Hasil analisis struktur geologi, kelurusan citra DEMNAS, dan anomali densitas kelurusan daerah Gunung Ciremai dan sekitarnya mengindikasikan keberadaan struktur kawah (puncak Gunung Ciremai), struktur Kaldera (Kaldera Gunung Gegerhalang), sesar normal (berarah relatif barat-timur dan utara-selatan) sesar-sesar geser (timurlaut-baratdaya, baratlaut-tenggara dan relatif utara- selatan). Keberadaan sesar-sesar yang kompleks di sekitar Gunung Ciremai menjadi jalur keluarnya fluida hidrotermal, menjadikan batuan memiliki permeabilitas tinggi dan adanya alterasi batuan.
Alterasi batuan Gunung Ciremai dan sekitarnya dijumpai di sekitar puncak berupa lapisan-lapisan tipis pada batuan jatuhan piroklastik dan pada kawah hal ini disebabkan karena adanya aktifitas solfatar. Di sekitar mata air panas Cilengkrang dan di Desa Kaliaren hanya berupa spotted-spotted mineral ubahan yang hadir (Albit, laumontit, zeolit) menunjukkan pembentukannya pada lingkungan pH netral, tipe alterasi subpropilitik.
Hasil analisis pentarikhan umur batuan dengan menggunakan metode thermoluminesence, menunjukkan bahwa lava andesit pada satuan lava Gunung
Gegerhalang memiliki umur absolut sekitar 149,3 ± 1,89 ribu tahun. Sistem panas bumi daerah Gunung Ciremai diperkirakan berasosiasi dengan aktivitas tektonik/pensesaran di satuan vulkanik Gunung Gegerhalang sumber panas diperkirakan dari tubuh Gunung Ciremai. Keberadaan reservoir sistem panas
bumi Gunung Ciremai diperkirakan pada satuan vulkanik Gunung Gegerhalang yang telah mengalami deformasi yang kuat menyebabkan batuan memiliki
permeabilitas tinggi. Batuan ubahan yang yang dijumpai berupa spotted-spotted di sekitar mata air panas Cilengkrang dan di Desa Kaliaren diduga sebagai batuan
penudung (caprock) pada sistem panas bumi Gunung Ciremai.
Tidak tersedia versi lain