Text
Laporan survei geokimia (pertagastech) daerah panas bumi Gunung Tampomas Kabupaten Sumedang
Sistem panas bumi Tampomas diperkirakan merupakan sistem dominasi air dengan fluida reservoir bertemperatur menengah. Fluida reservoir dengan batuan sedimen (marin) sebagai host rock bertemperatur >160 oC, bergerak ke permukaan melalui celah atau rekahan-rekahan batuan dan melewati batuan vulkanik sebelum muncul di permukaan berupa manifestasi air panas. Fluida reservoar mengalami pencampuran/pelarutan dengan batuan sedimen/sedimen marin di bawah permukaan, yang diindikasikan dengan tingginya komposisi HCO3, Ca, dan Cl. Komposisi bikarbonat yang tinggi dapat juga disebabkan karena kondensasi steam di groundwater ataupun di air permukaan dan menyebabkan oksidasi CO2 menjadi HCO -.
Fluida reservoir Tampomas merupakan air klorida yang berasosiasi dengan
batuan magmatik dan sedimen marin. Hal ini didukung oleh hasil isotop yang terjadi pengkayaan 18O dan D akibat pencampuran dengan air laut, dalam hal ini berupa fossil laut berbentuk sedimen marin, dan batuan magmatik. Fluida Panas Bumi Tampomas bertipe Klorida dengan bikarbonat yang terlarut (dilute Cl-HCO3 waters), dimana hanya air panas Ciuyah yang berada di zona partial equilibrium, sedangkan air panas lainnya berada di zona immature water. Air Panas Ciuyah dengan komposisi klorida tertinggi (7.698 ppm), silika yang cukup tinggi (173 ppm), dan berada di zona partial equilibrium diperkirakan merupakan representasi fluida yang ada di bawah permukaan. Rasio Na/K (>15) dan Na/Ca rendah di air panas Tampomas mengindikasikan fluida mengalir secara lateral, terjadi reaksi di dekat permukaan, ataupun conductive cooling (Outflow).
Tidak tersedia versi lain