Text
Laporan akhir survei rinci geokimia (pertagastech) daerah panas bumi Gunung Ciremai Kabupaten Kuningan Provinsi Jawa Barat
Kegiatan survai rinci geokimia (Pertagastech) di daerah panas bumi Gunung Ciremai Kabupaten Kuningan, Provinsi Jawa Barat, merupakan bagian dari upaya pemerintah mengurangi resiko eksplorasi panas bumi di sisi hulu. dimaksudkan untuk mendapatkan sifat fisik dan kimia manifestasi panas bumi, serta kandungan Hg, Arsen dan H2S pada udara tanah, bertujuan untuk mengetahui karakteristik fluida, perkiraan temperatur bawah permukaan (reservoir) dan mengetahui zona permeabilitas pada sistem panas bumi. Kegiatan penyelidikan lapangan terdiri dari tahapan pengukuran, pengambilan Sampel, analisis laboratorium serta pengolahan data dan interpretasi.
Manifestasi panas bumi, berupa fumarola pada puncak kawah G. Ciremai yang tidak dapat dilakukan sampling, di lereng bagian tenggara berupa air panas Cilengkrang/Pejambon Desa Pejambon (air panas Cilengkrang 1, Cilengkrang 2, dan Cilengkrang 3) bertemperatur 57oC, anion didominasi klorida 612,05 ppm, sulfat 611,41 ppm, dan HCO3 463,39 ppm, Silika 217,31 ppm, bertipe klorida pada diagram Cl-SO4-HCO3, zona immature water pada diagram Na-K-Mg, dan ke arah pojok Cl pada diagram Cl-Li-B. Plotting pada grafik Isotop δ18O dan δ2H terletak sedikit di sebelah kanan dari garis MWL indikasi pengkayaan isotop 18O hasil interaksi fluida panas dengan batuan yang dilaluinya dari kedalaman pembentuk air panas di Cilengkrang. Pada pedataran bagian timur, muncul air panas Sangkan Hurip (Air panas Sangkan Hurip 1, air panas Sangkan Hurip 2 desa Sangkan Hurip, dan air panas Ciniru desa Ciniru bertemperatur 45,74 oC dan 41,60 oC. Anion yang jauh lebih tinggi didominasi klorida 2554,64 ppm, HCO3 246,66 ppm, dan minim sulfat hanya 5 ppm, bertipe klorida pada diagram Cl-SO4-HCO3, zona immature water pada diagram Na-K-Mg, dan ke arah pojok Cl pada diagram Cl-Li-B. pada grafik Isotop δ18O dan δ2H terletak sedikit di sebelah kanan dari garis MWL selain berhubungan dengan sistem panas bumi juga dipengaruhi batuan sedimen di sekitar Sangkan Hurip dan Ciniru, dengan Boron yang relatif tinggi 12,43 ppm. Kandungan kalsium tinggi, diperoleh tempertur geothermometer Na/K/Ca 203 s.d. 225 oC, dan geothermometer Silika
186 oC pada air panas Cilengkrang dan 146 oC pada Air panas Sangkan Hurip, maka perkiraan temperatur bawah permukaan air panas cilengkrang sekitar 200
oC sedangkan untuk air panas Sangkan Hurip dan Air Panas Ciniru berkisar 145
oC
Distribusi nilai Hg anomali tinggi di atas 0,8 nano gram terletak di sekitar lokasi air panas Cilengkrang, dan menyebar ke arah selatan dan satu titik di barat daya terletak di sebelah tenggara dari lereng Gunung Ciremai, diperkirakan berasosiasi dengan sistem panas bumi hidrothermal. Distribusi As nilai anomali di atas 30 nano gram berada di bagian tenggara lereng Gunung Ciremai, berarah utara-selatan memotong lokasi air panas Cilengkrang, dan bagian tengah daerah survei serta bagian selatan lereng Gunung Ciremai, sedangkan H2S tanah, dari
50 adsorben pertagastech semunya dibawah limit deteksi >1,92µg S.
Tidak tersedia versi lain