Text
Laporan integrasi data geosains daerah panas bumi Bittuang Kabupaten Tana Toraja Provinsi Sulawesi Selatan
Daerah panas bumi Bittuang secara administratif termasuk ke dalam Wilayah Kabupaten Tana Toraja, Provinsi Sulawesi Selatan. Prospek panas bumi Bittuang dicirikan oleh kehadiran manifestasi berupa mata air panas bertemperatur 36°C - 93°C, steam vent bertemperatur 68°C, batuan ubahan, dan kaipohan. Penelitian terkait panas bumi di Daerah Bittuang telah dilakukan beberapa kali, diantaranya oleh Nanlohi, dkk. (1992) dan oleh Badan Geologi (2009, 2012, 2013, dan 2014). Pada tahun 2021, Badan Geologi kembali melakukan survei panas bumi melalui Pusat Sumber Daya Mineral Batubara Panas Bumi (PSDMBP), yaitu berupa survei akuisisi data geosains panas bumi Daerah Bittuang. Survei ini bertujuan untuk melengkapi data geosains yang sudah tersedia saat ini, yaitu dengan melakukan akuisisi data geologi, geokimia, dan geofisika, serta LIDAR (Light Detection and Ranging).
Survei rinci geologi bertujuan untuk mengidentifikasi peranan kontrol struktur geologi terhadap zona permeabilitas dan identifikasi zonasi mineral ubahan serta estimasi umur batuan atau proses hidrotermalnya yang berkaitan dengan dengan sistem panas bumi Bittuang. Metode survei geokimia bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik fluida panas bumi, estimasi temperatur bawah permukaan, dan identifikasi zona permeabel pada sistem panas bumi Bittuang dengan metode survei Pertagastech. Kegiatan survei geofisika, yaitu metode gaya berat untuk lebih memperkuat analisis struktur geologi berdasarkan variasi densitas batuan di bawah permukaan yang dapat menjadi konstrain pada sistem panas bumi Bittuang, dan metode magnetotellurik dan time domain elektromagnetik untuk mengetahui sebaran tahanan jenis yang berkorelasi dengan sistem panas bumi.
Geologi Daerah Bittuang memperlihatkan bahwa daerahnya tersusun oleh batuan tertua berupa batusabak Latimojong berumur Pre-Tersier sebagai basement yang memiliki rekahan intensif, di atasnya terbentuk batuan sedimen Tersier dan batuan gunung api. Kubah lava Karua diperkirakan sebagai produk vulkanik termuda di daerah ini, bersusunan basalt yang berumur 300.000 tahun. Berdasarkan umurnya yang relatif paling muda, maka generasi magma kubah lava Karua ini memiliki potensi sebagai sumber panas dalam sistem panas bumi Bittuang. Struktur geologi yang terbentuk di Daerah Bittuang memiliki tiga arah utama, yaitu baratlaut-tenggara, timurlaut-baratdaya, dan berarah relatif barat- timur. Sesar Balla yang berarah barat laut-tenggara merupakan salah satu sesar yang memiliki arah pergerakan mengiri turun diperkirakan sebagai sesar sintetik paling muda dari sesar regional. Sebagai sesar termuda, sesar Balla di bagian utaranya mengontrol kehadiran manifestasi Balla yang sangat intens di permukaan, sehingga diperkirakan pada area sesar tersebut merupakan zona permeabel. Salah satu sesar antitetiknya adalah sesar Cepeng yang berarah relatif utara-timur laut-selatan-barat daya dengan arah pergerakan menganan turun. Sesar normal lainnya yang berarah relatif barat-timur terlihat terpotong oleh sesar yang berarah timur laut-barat daya maupun barat laut-tenggara, sehingga sesar- sesar berarah timur-barat ini diperkirakan lebih tua dibandingkan sesar berarah timurlaut-baratdaya dan baratlaut-tenggara. Sesar - sesar berarah timur-barat tersebut berpotensi sebagai penyekat bagi aliran fluida panas bumi.
Tidak tersedia versi lain