Text
Evaluasi Potensi Peningkatan Nilai Tambah Batubara Untuk Pengembangan Biobriket Semikokas dan Agroindustri
Kegiatan Evaluasi Potensi Peningkatan Nilai Tambah Batubara untuk Pengembangan Biobriket Semikokas dan Agroindustri pada tahun 2024 merupakan kelanjutan dari kegiatan yang sama di tahun 2023. Pada tahun ini dilakukan analisis untuk ekstraksi senyawa humat (agroindustri), sedangkan analisis untuk biobriket semikokas tidak dilakukan, tetapi ada pembahasan analisis semikokas dari sampel hasil kegiatan uji petik.
Sebanyak 35 (tiga puluh lima) buah sampel untuk ekstraksi senyawa humat diambil dari beberapa lokasi terpilih, yaitu tiga belas sampel dari daerah Peranap, Kabupaten Indragiri Hulu (Provinsi Riau), sepuluh sampel dari daerah Banyuasin (Provinsi Sumatera Selatan), tujuh buah sampel dari daerah Kutai Kartanegara (Provinsi Kalimantan Timur), dan lima buah sampel dari daerah Musi Banyuasin (Provinsi Sumatera Selatan). Sedangkan untuk batubara semikokas, sampel berasal dari daerah Sawahlunto, Sumatera Barat yaitu dari Formasi Sawahlunto sebanyak satu sampel yang memiliki nilai Free Swelling Index (FSI) diatas 3,5.
Batubara yang dianalisis untuk ekstraksi senyawa humat pada tahun ini merupakan batubara kalori rendah, hal ini karena menurut hasil evaluasi tahun sebelumnya terbukti bahwa batubara kalori rendah lebih banyak menghasilkan asam humat dibandingkan dengan batubara kalori tinggi.
Metode ekstraksi senyawa humat pada tahun ini ada empat metode.
Metode yang optimal dapat berbeda untuk setiap lokasi.
Tidak tersedia versi lain