Text
Evaluasi Potensi LTJ Dalam Batubara dan Abu Batubara Indonesia
Rare Earth Element and Yttrium atau Logam Tanah Jarang (LTJ) adalah kelompok unsur logam yang termasuk ke dalam golongan transisi atau kelompok kimia lanthanida, ditambah dengan scandium dan yttrium. Selain dijumpai pada berbagai jenis deposit konvensional seperti batuan beku perarkalin serta tipe ion- absorbtion, deposit LTJ juga dapat ditemukan di batubara, terutama pada abu batubara. Untuk itu diandang perlu untuk melakukan penelitian pada batubara Indonesia untuk melihat adanya potensi LTJ. Metode penyelidikan yang digunakan adalah dengan melakukan pengambilan sampel batubara di lokasi yang dicurigai terkayakan kandungan LTJ nya. Penyelidikan kali ini ddifokuskan pada batubara dari Formasi Tanjung dan Warukin. Hasil analisis trace elements menunjukkan batubara dari kedua formasi tersebut memiliki karakteristik pengkayaan REE dari terrigenous dengan sedikit pengaruh tuffaceous. Total kandungan REE pada sampel batubara dari Formasi Tanjung berkisar antara 2 ppm sampai dengan 194 ppm, sementara untuk batubara yang berasal dari Formasi Warukin, total kandungan REE pada batubaranya berkisar antara 9 ppm sampai dengan 69 ppm. Pengayaan individu critical element juga dijumpai pada beberapa unsur diantaranya Zr, Yb, Y, V, Hf, dan Er yang sangat umum dijumpai di seluruh sampel pada seam B3. Beberapa sampel pada seam B3 juga mengalami pengayaan unsur Sn, terutama pada sampel 3B dengan nilai CC mencapai 6,58. Pada sampel M02-1C terdapat pengayaan beberapa unsur secara signifikan diantaranya, Cs, Rb, dan V dengan nilai CC berturut-turut 4,60, 3,77, dan 4,18. Hasil pengeplotan Coutl dan REYdef, rel menunjukkan bahwa REE di daerah evaluasi secara umum memiliki potensi di bidang industri. Untuk batubara Formasi Tanjung, hasil plot menunjukkan bahwa sampel batubara secara umum berada dalam area II dan III dimana persentase unsur kritikal REE (REYdef, rel) ada dalam kisaran 42% sampai
60% dan koefisien outlook berkisar antara 1,2 sampai 2,5. Area II merupakan
bagian yang didefinisikan sebagai area/bagian yang potensinya menjanjikan (promising), sementara untuk area III didefinisikan sebagai area/bagian yang potensinya sangat menjanjikan (highly promising). Sementara untuk batubara Formasi Warukin, hasil plot menunjukkan bahwa sampel batubara secara umum berada dalam area II yang didefinisikan sebagai area/bagian yang potensinya menjanjikan (promising), dimana persentase unsur kritikal REE (REYdef, rel) ada dalam kisaran 31% sampai 57% dan koefisien outlook berkisar antara 0,8 sampai
2,4. Hasil plot antara kandungan REE oksida pada abu batubara (REOASH) dengan nilai koefisien outlook (Coutl) menunjukkan adanya sampel batubara dari Formasi Tanjung dan Formasi Warukin yang masuk ke dalam kategori promising.
Tidak tersedia versi lain