Text
Eksplorasi Pendahuluan Prospeksi Batubara Geologi dan Geofisika Daerah Kuala Kilan, Kabupaten Indragiri Hulu, Provinsi Riau
Kegiatan Eksplorasi Pendahuluan Prospeksi Batubara Geologi dan Geofisika Daerah Kuala Kilan , Kabupaten Indragiri Hulu, Provinsi Riau dalam rangka penyusunan wilayah pertambangan batubara, wilayah keprospekan GMB, evaluasi awal potensi pemanfaatan batubara bawah permukaan/deep seated coal (untuk GMB dan CCS) serta melengkapi bank data potensi sumber daya energi nasional. Kegiatan dilakukan dengan menggunakan metode pemetaan geologi permukaan, LiDAR, pengeboran termasuk logging geofisika dan survei seismik batubara.
Target formasi batubara di daerah prospeksi adalah Formasi Lakat (Toml) berumur Oligosen s.d. Miosen Awal. Berdasarkan data singkapan dan inti pengeboran, keterdapatan batubara sebagian besar berada pada Satuan Batupasir dari Formasi Lakat (Toml) dengan arah jurus relatif timur laut s.d. barat daya serta kemiringan relatif landai berkisar 11° s.d. 12° ke arah barat laut.
Korelasi dan interpretasi data hasil kegiatan pemetaan geologi permukaan, pengeboran termasuk logging geofisika dan seismik di daerah prospeksi teridentifikasi 5 lapisan (seam) batubara yaitu A, B, C, D, dan E. Lapisan (seam) A dan B menunjukkan kontinuitas yang lebih baik dibandingkan lapisan (seam) C, D, dan E yang cenderung terdistribusi secara sporadis dengan ketebalan yang bervariasi mulai dari 0,30 meter hingga 0,99 meter. Selain itu, berdasarkan hasil analisis kimia, fisika dan petrografi, batubara di daerah prospeksi termasuk dalam peringkat batubara subbituminus s.d. bituminus. Hasil analisis komposisi kelompok maseral mengidentifikasi kelompok maseral umumnya didominasi oleh kelompok maseral vitrinit berkisar 12,20% s.d. 79,60%. Berdasarkan hasil analisis abu, batubara di daerah prospeksi teridentifikasi termasuk jenis abu bituminus dengan nilai pembukuan uap terak (slagging index) dan indeks penerakan (fouling index) umumnya termasuk klasifikasi rendah.
Hasil analisis adsorption isotherm CH4 (GMB) dan CO2 (karbondioksida) pada tekanan maksimum 10 MPa terhadap 4 sampel batubara di daerah prospeksi mengindikasikan bahwa kapasitas serap maksimum CH4 pada basis as analysed berkisar antara 3,77 cc/g s.d. 7,91 cc/g atau 119,36 scf/ton s.d. 249,46 scf/ton, sedangkan kapasitas serap maksimum CO2 berkisar 12,79 cc/g s.d. 23,88 cc/g atau 403,68 scf/ton s.d. 753,42 scf/ton.
Potensi batubara lapisan (seam) A dan B di daerah prospeksi yang berada di luar wilayah HGU dengan kedalaman
Tidak tersedia versi lain