Encyclopaedia
Survei Landaian Suhu Sumur BTG-1 Daerah Panas Bumi Bittuang Kabupaten Tana Toraja, Provinsi Sulawesi Selatan
Lanjut hasil Penyelidikan Terpadu (Geologi, Geokimia, dan Geofisika) yang telah dilakukan sebelumnya pada tahun 2008, serta pengukuran MT dan aliran panas pada tahun 2012, di Bittuang Kabupaten Tana Toraja, Provinsi Sulawesi Selatan yang setelah di evaluasi secara menyeluruh memberikan perkiraan potensi panas bumi di daerah tersebut sekitar 28 MWe (cadangan terduga), dengan perkiraan luas daerah prospek sekitar 10 km2 dan temperatur reservoir sekitar 180 derajat celcius (entalpi sedang).
Secara administrasi daerah panas bumi Bittuang termasuk dalam wilayah Kabupaten Tana Toraja, Propinsi Sulawesi Selatan. Terletak pada posisi 119 derajat 36' 57, 24" - 119 derajat 45' 1,70" Bujur Timur (BT) dan 2 derajat 50' 1,53"-3 derajat 0' 0,86" Lintang Selatan (LS), atau 790.832-806.000 mT dan 9.668.000-9.686.453 mU pada sistem koordinat UTM, zona 50 belahan bumi selatan, dimana lokasi bor terletak pada posisi 796,654 mT dan 9,673,813 mU dengan elevasi sekitar 1501 m dpl.
Pada umumnya batuan di susmur BTG-1 telah dipengaruhi oleh proses hidrotermal, hal ini diperlihatkan oleh mineral ubahan yang dijumpai di beberapa interval kealaman. Hasil analisis megaskopis dan mikroskopik dari inti bor dijumpai ubahan mulai dari permukaan hingga kedalaman akhir dengan intensitas ubahan bervariasi dari lemah hingga sedang-kuat (SM/TM = 13 - 71%) didominasi tipe argilic (didominasi mineral montmorilonit, kaolinit, lilit-smektit) hingga propilitik (didominasi mineral klorit, zeolit, epidot) dan setempat silisifikasi. Mineral sekunser berupa pirit banyak dijumpai berasosiasi dengan kuarsadan montmorilonit.
Permeabilitas sekunder formasi batuan pada sumur BTG-1 dibentuk oleh intensitas rekahan, kekar, dan brekasiasi yang cukup tinggi. Terlihat dari kemunculan kekar-kekar yang sebagian terisi oleh urat-urat kuarsa (veinlet) dan pirit- montmorilonit, serta zona striasi (gores garis) pada beberapa zona. Pada sumur landaian suhu BTG-1 dijumpai hilang sirkulasi sebagian (partial loss circulation) (PLC) di kedlaman 320,35m. PLC ini diduga disebabkan oleh permeabilitas sekunder berupa rekahan, pengekaran hingga breaksiasi pada satuan lava dan permeabilitas primer yang cukup tinggi berupa rongga antar butir pada batuan sedimen di interval kedalaman tersebut.
Nilai landaian suhu dari permukaan hingga kedalaman 130m diperoleh sekitar 5,15 derajat celcius/100meter. Kemudian dari kedalaman 130 m hingga 295 m niai landaian suhu diperoleh sekitar 7,64 derajat celcius/100 meter. Selanjutnya nilai landaian suhu dari kedalaman 295 m hingga 362 m kembali turun dengan nilai sebesar 1,12 derajat celcius/100 meter. Dari keseluruh data logging tersebut jika ditarik rata-rata landaian suhu secara keseluruhan maka didapatkan nilai landaian suhu pada sumur BTG-1 sebesar 5,63 derajat celcius/100 meter atau sekitar 2x landaian suhu bumi normal (kurang lebih 3 derajat celcius per 100 m). Hal ini menunjukkan bahwa sumur BTG-1 memperlihatkan adanya potensi panas bumi meskipun belum cukup besar.
Ketersediaan
#
Pusat Sumber Daya Mineral, Batubara dan Panas Bumi - Jln. Soekarno Hatta No. 444, Bandung, Jawa Barat (PB03)
PMB LS 2013 - 10
PMB LS201310
Tersedia
Informasi Detail
- Judul Seri
-
-
- No. Panggil
-
PMB LS 2013 - 10
- Penerbit
-
Bandung :
Pusat Sumber Daya Geologi.,
- Deskripsi Fisik
-
49 Halaman, Berwarna, Lampiran
- Bahasa
-
Indonesia
- ISBN/ISSN
-
-
- Klasifikasi
-
550.836 REZ s
- Tipe Isi
-
-
- Tipe Media
-
-
- Tipe Pembawa
-
-
- Edisi
-
-
- Subjek
-
- Info Detail Spesifik
-
-
- Pernyataan Tanggungjawab
-
-
Versi lain/terkait
Tidak tersedia versi lain
Lampiran Berkas
Tidak Ada Data