Laporan penyelidikan gayaberat G. Ruang Sulawesi Utara
Pertama-tama, untuk menu ju standarisasi, pengukuran setiap titik seolah-olah dilakukan pada permukaan yang datar, artinya kalau ada buki t harus dipapas sedangkan kalau ada lembah harus diisi dengan masa. Andaikata diseki tar ti tik ukur terdapat lembah, maka masa yang menarik sensor gravimetri akan berkurang sehingga hasil pengukuran akan berkurang kalau dibandingkan dengan daerah titik ukur tadi datar. Kalau disekitar titik ukur tadi terdapat bukit, maka akan ada gaya tarik masa pada sensor gravimetri tadi yang arahnya vertikal keatas. Hal inipun akan menyebabkan pembacaan lebih rendah kalau dibandingkan dengan hasil pembacaan andaikata sekitar titik ukur tadi datar. Jelaslah bahwa koreksi terrain ini harus ditambahkan pada hasil pengukuran, untuk bukit maupun lembah.
Koreksi ini dapat dikerjakan dengan menggunakan Tabel Hammer. Pada prakteknya koreksi terrain ini dibagi dua kelompok, yaitu daerah zona dalam dan zona luar. Zona dalam dibaca dilapangan, langsung dengan mata, sedangkan zona luar dibaca dengan menggunakan peta topo. Zona adalah sebagian dari bidang datar pada permukaan bumi, yang dibatasi oleh dua buah lingkaran dengan pusatnya adalah titik pengukuran. Tiap zona dibagi lagi menjadi beberapa kompartemen.
Ketersediaan
#
Pusat Sumber Daya Mineral, Batubara dan Panas Bumi - Jln. Soekarno Hatta No. 444, Bandung, Jawa Barat (PB01)
PMB LS 1996-3