Laporan akhir evaluasi mineral ekonomis pada kandungan lumpur Sidoarjo
Semburan lumpur panas di Kabupaten Sidoarjo muncul pertama kali pada tanggal 29
Mei 2006 di areal persawahan Desa Siring Kecamatan Porong. Jarak titik semburan sekitar
150 meter arah Barat Daya sumur Banjar Panji I milik PT. Lapindo Brantas yang sedang
melakukan pemboran vertikal untuk mencapai Formasi Kujung dengan kedalaman 10.300
kaki. Ketika semburan lumpur terjadi pertama kali di sekitar Sumur Banjar Panji 1 (BJP-1),
volume lumpur yang dihasilkan masih pada tingkat 5.000 m3 per hari. Lubang semburan
terjadi di beberapa tempat, sebelum akhirnya menjadi satu lubang yang dari waktu ke waktu
menyemburkan lumpur panas dengan volume yang terus membesar hingga mencapai
50.000 m3 per hari.
Penelitian terhadap kandungan lumpur tersebut sudah banyak dilakukan, salah
satunya pada tahun 2019, Studi Karakteristik Mineral Sampel Lumpur Sidoarjo dari PT
Lapindo Brantas yang dilakukan oleh Puslitbang tekMira, menunjukkan adanya potensi
litium yang cukup potensial. Terdapat potensi Stronsium (Sr) dan Litium (Li), masing-masing
sebesar 500 ppm dan 125 ppm pada sampel lumpur.
Kegiatan evaluasi ini merupakan kegiatan mendata dan menginventarisasi
kemungkinan keterdapatan mineral ekonomis pada kandungan lumpur Sidoarjo untuk
mengetahui potensi mineral ekonomis dan kemungkinan pemanfaatannya pada kandungan
lumpur Sidoarjo.
Potensi yang terkandung pada lumpur Sidoarjo, yaitu Litium dengan kadar 99,26280,46
ppm
dan
Stronsium
dengan
kadar
255,44
–
650,49
ppm.
Ketersediaan
#
Pusat Sumber Daya Mineral, Batubara dan Panas Bumi - Jln. Soekarno Hatta No. 444, Bandung, Jawa Barat
PMB LE 2020 - 1 LG
PMB LE20201LG
Tersedia
Informasi Detail
Judul Seri
-
No. Panggil
PMB
Penerbit
Bandung :
Pusat Sumber Daya Mineral BatuBara dan Panas Bumi.,
2020