Laporan monitoring sumur MT-2 lapangan panas bumi Mataloko Kabupaten Ngada, Flores-NTT. (12 Juli - 26 Juli 2002)
Geologi suinur MT-2_ secara garis besar terdiri dari: Breksi tufa terubah (kedalaman 0-16 meter), andesit piroksen terubah dengan sisipan tipis breksi tufa terubah (kedalaman 16-106 meter), breksi tufa berselang - seling dengan andesit hornblende dan tufa terubah (kedalaman 106-182 meter). Secara keseluruhan batuan bersifat mudah lengket (sticky clay) dan mudah mengembang jika kena air (swelling clay) antara O - 50%. Mineral ubahan hidrotermal yang terdapat pada sumur MT-2 umumnya terbentuk oleh proses argilitisasi menjadi mineral lempung jenis kaolin dan montmorilonit, piritisasi, silisifikasi/devitrifikasi dengan/tanpa kloritisasi, karbonatisasi, oksidasi, ilitisasi dan zeolitisasi. Hasil analisa megaskopis contoh-contoh serbuk bor, dari kedalaman O - 180 meter, menunjukkan bahwa mineral ubahan hidrotermal terdiri dari : Mineral lempung, (15-65 % dari total mineral) terdiri darijenis yang paling dominan yaitu smektit/monmorillonit dan sedikit kaolin. Kehadiran mineral lempung ini terutama sebagai hasil proses argilitisasi terhadap mineral primer (plagioklas, piroksen) dan gelas vulkanik.
Ketersediaan
#
Pusat Sumber Daya Mineral, Batubara dan Panas Bumi - Jln. Soekarno Hatta No. 444, Bandung, Jawa Barat (PB03)
PMB LG 2002-4